JAKARTA - Nokia telah mengumumkan kemitraan dengan Swisscom untuk meluncurkan jaringan drone di seluruh Swiss guna meningkatkan respons darurat dan inspeksi infrastruktur. Hal ini diketahui menurut pernyataan bersama yang dirilis pada Kamis, 8 Agustus.
Perusahaan telekomunikasi asal Finlandia ini akan menyuplai 300 kendaraan tak berawak yang akan dioperasikan oleh Swisscom melalui jaringan drone-as-a-service (DaaS) di seluruh negara. Model bisnis DaaS memungkinkan klien untuk menggunakan drone sesuai permintaan tanpa harus membeli atau mengoperasikannya sendiri.
Lembaga keselamatan publik Swiss seperti polisi atau pemadam kebakaran akan dapat meminta penerbangan drone dari Swisscom Broadcast dan mengakses data yang dikumpulkan. "Teknologi ini juga akan memungkinkan inspeksi jarak jauh terhadap saluran listrik, panel surya, atau infrastruktur minyak dan gas," kata Thomas Eder, Kepala Wireless Terintegrasi Nokia, dikutip VOI dari Reuters.
"Di mana pun Anda tidak perlu mengirimkan orang karena mungkin berbahaya, Anda dapat memulai dengan mengirim atau memesan drone," kata Eder.
BACA JUGA:
Selain aplikasi militer, drone semakin banyak diuji dalam bidang pengiriman barang, inspeksi infrastruktur, atau pertanian. Namun, masih ada kekhawatiran tentang pengawasan, kebisingan, dan keselamatan, meskipun undang-undang baru telah diperkenalkan untuk mengatur penggunaan drone.
Nokia dan Swisscom mengatakan mereka akan bekerja sama dengan regulator penerbangan dan spektrum serta mematuhi undang-undang perlindungan data. "Jika ada pantai atau kolam renang di mana pengambilan video harus dihindari, maka zona larangan terbang dapat ditetapkan," tambah Eder.
Menurut Eder pasar drone industri global saat ini bernilai antara 32 miliar hingga 35 miliar dolar AS.