Bagikan:

JAKARTA – United Launch Alliance (ULA), penyedia jasa peluncuran roket, akan meluncurkan roket Atlas V terakhir pada 30 Juli. Roket yang digunakan sejak tahun 2002 ini akan membawa muatan milik militer AS.

Muatan yang akan dibawa adalah USSF-51. Tidak ada informasi detail dari muatan ini, seperti apa tugasnya atau berapa ukurannya, karena semua informasi dirahasiakan. Pihak perusahaan hanya membagikan informasi seperti tanggal dan lokasi peluncuran.

USSF-51 akan lepas landas dari Kompleks Peluncuran Luar Angkasa 41 di Cape Canaveral pada pukul 6.45 waktu setempat. Muatan di bawah kontrak National Security Space Launch (NSSL) Fase 2 ini akan dibawa ke orbit geostasioner (GEO).

Awalnya, USSF-51 dijadwalkan terbang bersama Vulcan Centaur. Roket ini dirancang untuk menggantikan Atlas V dan Delta 4, tetapi pembuatan roket ini mengalami beberapa kendala. Oleh karena itu, ULA mengganti roket untuk misi USSF-51 dengan Atlas V.

Gary Wentz, Wakil Presiden Program Pemerintah dan Komersial ULA, mengatakan kepada SpaceNews bahwa Atlas V lebih menjanjikan dan terjamin dibandingkan dengan Vulcan Centaur yang sertifikasi dan peluncuran perdananya masih tertunda.

"Karena kekritisan wahana antariksa yang kami luncurkan, kami memilih untuk memindahkannya dari Vulcan ke Atlas demi kepastian jadwal yang lebih baik," kata Wentz.

Misi peluncuran muatan USSF-51 merupakan misi terakhir untuk Atlas V di bawah program NSSL. Setelah ini, Atlas V tidak akan digunakan untuk keperluan militer dan hanya fokus pada misi komersial dan non-pertahanan.

Ada 16 misi yang harus dilakukan oleh Atlas V selama beberapa waktu ke depan, termasuk peluncuran berawak. ULA akan menghabiskan seluruh roket Atlas V dari inventaris sebelum beralih ke roket yang sedang mereka kembangkan.