JAKARTA – Perusahaan antariksa SpaceX mengungkapkan bahwa lokasi pendaratan pesawat ruang angkasa Dragon akan dipindahkan. Keputusan ini dibuat untuk mengurangi risiko puing yang masuk kembali.
Mulai tahun depan, lokasi pendaratan Dragon yang sebelumnya berada di lepas pantai Florida akan dipindahkan ke Pantai Barat. Menurut perusahaan tersebut, Pantai Barat merupakan lokasi yang sangat aman jika ada puing Dragon yang lolos saat de-orbit.
"Setelah peninjauan dan pertimbangan terhadap semua solusi potensial, ditambah dengan pengetahuan baru tentang model industri standar dan bahwa saluran Dragon tidak terbakar habis selama re-entry, tim SpaceX menyimpulkan bahwa jalur paling efektif ke depan adalah kembali ke operasi pemulihan Pantai Barat," kata SpaceX.
Pemindahan lokasi ini dilakukan setelah SpaceX menemukan sisa batang pesawat Dragon untuk misi Crew-1 dari NASA pada tahun 2022. Puing-puing ini ditemukan di Australia. Selain itu, ada tiga kasus jatuh lainnya dalam waktu enam bulan terakhir.
Salah satu kasus yang banyak dibicarakan adalah jatuhnya puing pesawat Dragon di rumah warga bernama Alejandro Otero. Sisa batang pesawat yang lolos dari pembakaran di atmosfer ini melubangi rumah Otero yang berada di Naples, Florida.
BACA JUGA:
Meski tidak ada kerusakan struktur atau cedera, masalah ini perlu diatasi sehingga mereka memindahkan lokasi pendaratan atau pemulihan. Selain itu, SpaceX juga akan menghentikan pembuangan bagasi selama proses pengembalian ke Bumi.
"Selanjutnya, SpaceX menerapkan perubahan material pada komponen tertentu dari bagasi Dragon untuk lebih meningkatkan kemungkinan terbakarnya bagasi selama masuk kembali ke atmosfer," jelas SpaceX.
Pesawat Dragon akan menggunakan perangkat lunak terbaru yang dapat menjalankan pembakaran de-orbit sebelum batang dibuang. Batang roket untuk pesawat ini akan ditempatkan di lintasan masuk kembali seperti biasa agar pendaratan bisa dilakukan di lepas pantai California.