JAKARTA - Hasil temuan baru mengungkapkan bahwa air seluas lautan terkubur di kerak Mars. Air tersebut tidak menguap ke angkasa seperti yang dipikirkan banyak orang.
Sebelumnya, para peneliti menyatakan bahwa Mars pernah memiliki lautan yang menutupi seluruh permukaan dengan kedalaman 100 hingga 1.500 meter. Air di sana diprediksi sebanyak samudera atlantik di Bumi sebagaimana yang diungkap NASA.
Air merupakan unsur pertama yang menopang berbagai kehidupan makhluk Bumi. Bukti di Mars pernah ada air ini mengungkapkan kemungkinan lain bahwa satu waktu di Planet Merah ini dulunya pernah ada kehidupan.
Meskipun demikian, kini Mars gersang dan dingin. Sebelumnya, para ilmuwan berpikir bahwa setelah Mars kehilangan medan magnet yang melindunginya, radiasi matahari dan anginnya melucuti sebagian besar udara dan air Mars.
Akantetapi, temuan baru menunjukkan bahwa Mars tidak kehilangan semua airnya karena menguap ke angkasa. Data dari MAVEN (Mars Atmosphere and Volatile EvolutioN) NASA dan Mars Express ESA mengungkapkan bahwa pada saat air lenyap dari atmosfer Mars, planet terdekat Bumi itu hanya akan kehilangan lautan air global sekitar 10 hingga 82 kaki (sekitar 3 hingga 25 m) selama 4,5 miliar tahun.
Kini para ilmuwan menemukan memprediksi bahwa air tersembunyi di kedalaman Mars. Terkunci dalam struktur kristal batuan di bawah permukaan Planet Merah. Mereka menjelaskan temuan tersebut secara terperinci dalam jurnal Science dan di Planetary Science Conference yang diterbitkan pada 16 Maret.
Secara keseluruhan, para peneliti menyatakan bahwa Mars kehilangan 40 persen hingga 95 persen airnya selama periode Noachian sekitar 4,1 miliar hingga 3,7 miliar tahun silam.
BACA JUGA:
“Mars pada dasarnya menjadi planet yang kering dan gersang 3 miliar tahun yang lalu sebagaimana yang kita tahu saat ini,” ujar penulis utama studi tersebut, Eva Scheller, selaku salah satu ilmuwan dari California Institute of Technology, Pasadena seperti yang dikutip dari Space.com.
Dia juga menambahkan bahwa robot penjelajah Perseverance yang mendarat di Mars pada Februari lalu, bisa membantu melengkapi studi ini seperti yang dihimpun dari Live Science.
“Karena (Perseverance) akan ke salah satu bagian paling kuno dari kerak Mars, dan karenanya dapat membantu kita membongkar lenyapnya air di masa lalu ke dalam kerak Mars dengan lebih baik.”
Scheller juga memperingatkan meskipun sebagian besar air di Mars kemungkinan masih tersembunyi dalam kerak, namun itu tidak berarti astronot di masa depan yang mendarat di Mars akan mudah mengekstrak air itu untuk menopang hidup mereka di sana.