Bagikan:

JAKARTA - Mars telah menjadi planet yang menarik bagi kita, karena teka-teki kehidupan purbanya selalu ada. Sebelumnya, Mars adalah gurun kering tanpa air sekitar 3 miliar tahun lalu. Tetapi, penelitian terbaru menunjukkan jawaban berbeda.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan mendapati Mars menunjukkan terdapat air mengalir pada 2 miliar tahun lalu, atau 1 miliar tahun lebih lambat dari yang diperkirakan para ilmuwan.

Itu artinya, jika kehidupan di Mars pernah ada, maka bisa lebih banyak waktu untuk tinggal, atau berkembang di permukaan Mars.

"Mars memiliki habitat lebih lama dari yang kita duga," ungkap seorang ilmuwan planet dan direktur asosiasi Institut Keck untuk Studi Luar Angkasa di Institut Teknologi California, Bethany Ehlmann.

Bukti air di Mars ditunjukkan pada gambar yang berhasil ditangkap oleh satelit NASA, Mars Reconnaissance Orbiter. Para ilmuwan melihat gambar saluran yang mengering dan cekungan yang mengandung banyak garam.

Itu adalah gumpalan putih tidak merata yang terlihat di saluran. Endapan garam, Ehlmann menjelaskan, berada di lereng bawah dari ketinggian yang lebih tinggi. Ini adalah bukti kuat bahwa air pernah mencair dari salju di lereng dan bukit (seperti yang terjadi di Bumi) dan kemudian mengalir ke bawah.

"Mereka harus datang dari salju dan es," kata Ehlmann.

Melansir Mashable, Senin, 31 Januari, penelitian yang diterbitkan di jurnal AGU Advances ini menemukan deposit mineral asin ini di kolam dangkal dan saluran berliku yang pernah mengisi kolam ini.

Sampai sekarang, endapan asin ini digunakan oleh para ilmuwan untuk memahami tentang berapa lama kawah dan tanah vulkanik terbentuk di Mars. Misalnya, jika medan vulkanik terbentuk sekitar 2 miliar tahun yang lalu, maka garam yang terkumpul di atas pasti mengalir setelahnya, memberikan perkiraan usia.

Satelit Mars sebelumnya benar-benar menemukan garam ini hampir 15 tahun yang lalu. Tetapi penemuan lama telah menghasilkan wawasan baru yang menarik tentang air di Mars.

Ilmuwan planet yakin Mars pernah menjadi dunia dengan lautan biru yang luas, mirip seperti Bumi. Apa yang masih belum diketahui adalah apakah ada kehidupan yang berkembang di tempat-tempat berair Mars.

Robot penjelajah Perseverance milik NASA saat ini sedang mencari tanda-tanda potensi kehidupan masa lalu di Kawah Jezero planet, yang dikatakan NASA pernah dibanjiri air dan merupakan rumah bagi delta sungai kuno.

Namun, Kawah Jezero kemungkinan menyimpan air sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Penelitian terbaru ini berpendapat bahwa Mars menampung air jauh lebih lama, mungkin jauh lebih lambat dari 2 miliar tahun yang lalu.

"Mars mungkin memiliki sejumlah kecil air cair jauh lebih baru dari yang kita kira. Pertanyaannya adalah bagaimana baru-baru ini," tutup Ehlmann.