JAKARTA - Salah satu mikroba terberat di dunia ditemukan tertidur di bawah permukaan Planet Mars, dan ia bertahan hidup dengan baik selama 280 juta tahun.
Mikroba ini, yang ditemukan dalam sebuah penelitian terbaru merupakan Deinococcus Radiodurans. Dia dijuluki Conan the Bacterium, merupakan salah satu mikroba terberat di dunia, yang mampu bertahan dalam radiasi kuat untuk membunuh bentuk kehidupan lain yang diketahui.
Dalam penelitian terbaru ini, Conan the Bacterium atau mikroba serupa ada di Mars, bisa bertahan di bawah permukaan yang beku dan kering selama 280 juta tahun.
Penelitian itu dipimpin oleh Michael Daly, yang merupakan profesor patologi di Uniformed Services University of the Health Sciences di Maryland dan anggota Komite Nasional untuk Perlindungan Planet.
Para ilmuwan menguji setengah lusin mikroba dan jamur yang serupa dengan Conan the Bacterium, semuanya ekstrofil yang menyerupai labu kecil dan mampu hidup di lingkungan di mana organisme lain mati.
Melansir Metro, Rabu, 26 Oktober, tujuan penelitian ini berguna untuk melihat berapa lama mereka bisa bertahan hidup di lingkungan yang mensimulasikan garis lintang tengah Mars.
Selama penelitian, organisme menghadapi suhu serendah minus 80 derajat Fahrenheit, paparan sinar ultraviolet, sinar gamma, proton berenergi tinggi yang meniru pemboman konstan Mars oleh sinar ultraviolet matahari dan radiasi kosmik yang turun dari luar angkasa.
Hasilnya, Conan the Bacterium hanya bisa bertahan beberapa jam di permukaan saat sinar ultraviolet menyelimutinya, tetapi ia bisa menyerap radiasi sebanyak 28.000 kali lebih banyak daripada yang bisa dilakukan manusia.
BACA JUGA:
Eksperimen sebelumnya, Conan the Bacterium tersuspensi dalam air cair dan mengalami radiasi seperti yang ditemukan di Mars, namun mikroba itu dapat bertahan hidup di bawah permukaan Mars selama 1,2 juta tahun.
Dan uji coba terbaru ini, di mana mikroba tersebut dibekukan dan dikeringkan untuk meniru kondisi dingin serta kering di Mars, menunjukkan Conan the Bacterium mampu bertahan 280 juta tahun di Mars jika terkubur pada kedalaman 33 kaki.
Umur itu berkurang menjadi 1,5 juta tahun jika terkubur hanya 4 inci di bawah permukaan dan hanya beberapa jam di permukaan, yang bermandikan sinar ultraviolet.
Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan mengapa Conan the Bacterium begitu tahan terhadap radiasi. Ternyata, kromosom dan plasmid yang membawa informasi genetik dalam sel-sel mikroba itu saling terkait, menjaga struktur ini tetap selaras dan mencegah sel-sel yang diiradiasi rusak sampai mereka dapat diperbaiki.
Nantinya, misi pengembalian sampel dapat membawa mikroba ini kembali ke Bumi. Bahkan, percobaan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah mengonfirmasi Conan the Bacterium dapat bertahan setidaknya selama tiga tahun di luar angkasa.
Meski begitu, diperliukan kehati-hatian agar tidak mencemari Bumi dengan mikroba Mars. Dan misi Planet Merah di masa depan, baik berawak dan robot, juga perlu diwaspadai mencemari Mars dengan mikroba Bumi.