JAKARTA - Vaksin dosis ketiga atau vaksin booster siap disuntikkan pemerintah mulai 12 Januari mendatang. Pemerintah diminta tak buru-buru memberikan vaksin booster.
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, meminta pemerintah untuk tidak melupakan fokus utama dalam menuntaskan capaian vaksin secara nasional. Di mana vaksinasi dosis kedua belum merata di seluruh Indonesia.
"Rencana vaksin booster jangan sampai melalaikan fokus pencapaian vaksinasi nasional. Dosis kedua baru 54,88 persen dari target 70 persen. Artinya prioritas utama belum selesai," ujar Mufida kepada wartawan, Jumat, 7 Januari.
Selain target capaian vaksinasi nasional, Mufida juga mengingatkan pemerintah soal masih berlangsungnya vaksinasi bagi anak umur 6-11 tahun. Menurutnya, rencana program vaksin booster ini harus melihat capaian tersebut terlebih dulu.
Juru bicara DPP PKS ini menyarankan agar jumlah kebutuhan vaksin booster bisa dikaji lebih seksama, termasuk kelompok sasaran spesifik yang membutuhkan. Sebab kata dia, sebagian epidemiolog mensinyalir Indonesia sudah mencapai herd immunity, yang di antaranya berasal dari kekebalan yang muncul dari dalam tubuh pada penyintas COVID-19.
"Jumlah penyintas COVID-19 ini diyakini cukup banyak di luar data resmi yang dilansir pemerintah," kata Mufida.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, menutup tahun 2021 pemerintah sudah menyuntikan 280 juta dosis vaksin COVID-19. Data tersebut dihimpun pada Jumat, 31 Desember, pukul 19.30 WIB.
Cakupan 280 juta dosis merupakan gabungan antara dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 dengan total sasaran 208, 2 juta jiwa. Secara rinci dosis 1 mencapai 165,2 juta dosis, dosis 2 mencapai 113,8 juta dosis, dan dosis 3 mencapai 1,3 juta dosis.
280 juta dosis yang dicapai ternyata lebih tinggi dari estimasi yang dihitung yakni sebesar 277 juta dosis. Pada malam tahun baru di beberapa daerah masih melakukan pelayanan vaksinasi dan input data.
“Apresiasi terbesar untuk teman-teman di lapangan. Dengan kekuatan modal sosial kita bisa mencapai 280 juta dosis vaksinasi di akhir tahun 2021,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, Sabtu, 1 Januari.
Kemenkes telah menargetkan vaksinasi lengkap untuk 208,2 juta warga akan dicapai di pertengahan tahun 2022.