Bagikan:

 

JAKARTA – Metana merupakan salah satu tanda kehidupan karena makhluk hidup di Bumi menghasilkan gas tersebut. Oleh karena itu, ketika metana terdeteksi di Mars, muncul dugaan bahwa ada kehidupan di sana.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan untuk misi Curiosity Mars terus mempelajari berbagai data yang diperoleh selama penjelajahan. Mereka terus mengamati metana yang terdeteksi untuk mengetahui sumber dari gas tersebut.

Analis Sampel di Mars (SAM), salah satu instrumen Curiosity berupa laboratorium kimia portabel, beberapa kali menemukan jejak gas di dekat permukaan Kawah Gale. Gas ini diprediksi berasal dari mekanisme geologi yang berada di bawah tanah.

Namun, data dari SAM menunjukkan bahwa ada perilaku aneh dari metana yang terdeteksi di wilayah tersebut. Gas ini hanya muncul di malam hari dan akan menghilang di siang hari. Kondisi ini terjadi secara musiman dan terkadang mengalami lonjakan.

Hal yang lebih membingungkan adalah metana tidak terdeteksi di atmosfer Mars. Hal ini terbukti setelah Badan Antariksa Eropa (ESA) mengerahkan ExoMars Trace Gas Orbiter. Wahana tersebut tidak menemukan metana saat mengamati atmosfer Mars.

Kelompok penelitian terbaru dari NASA mencoba meneliti metana yang ditemukan Curiosity. kelompok tersebut menyatakan bahwa metana tersegel di bawah garam padat yang terbentuk di regolit Mars sehingga gasnya bisa menghilang.

Suhu akan meningkat di siang hari, khususnya di musim panas. Hal ini membuat lapisan atas tanah membentuk kerak garam ketika es asin menyublim. Es asin yang padat itu pun akan berubah menjadi gas dan meninggalkan garam.

Untuk membuktikan penelitian tersebut, kelompok penelitian NASA menyuntikkan analog metana ke sampel tanah. Mereka mengukur tekanan gas di bawah dan di atas tanah dan membuat gas seolah-olah terperangkap di bagian bawah.

Dalam waktu 13 hari, permukaan yang dilapisi dengan garam padat memperlihatkan segel yang mirip seperti kondisi di Mars. Meski penelitian ini menunjukkan hasil yang cukup baik, para ilmuwan akan melakukan penelitian serupa dengan menggunakan sulfat.

Para ilmuwan masih membutuhkan pengukuran metana yang lebih konsisten karena SAM hanya menemukan metana beberapa kali dalam setahun. Setelah mengumpulkan lebih banyak informasi, kelompok ilmuwan tersebut akan melakukan eksperimen lanjutan.