YOGYAKARTA – Terapi somatik awalnya diciptakan untuk membantu penyintas trauma yang mengalami gejala kesulitan tidur, kilas balik, pola makan tidak teratur, serta hubungan atau gaya hidup yang kacau. Beberapa tahun terakhir, terapi somatik efektif membantu orang yang berjuang dengan semua jenis pemicu stres, mengelola kecemasan, mengatasi depresi dan kesulitan emosional lainnya.
Pada kasus tertentu, otak dan tubuh tidak berjalan selaras. Pendekatan kognitif tertentu dalam pikiran, seperti “Saya jahat”, “Saya kesepian”, “Saya tidak akan sembuh”, mengakar kuat sedangkan tubuh sesungguhnya berjuang terkait kondisi yang dialami. Maka disitulah psikoterapi somatik dengan pendekatan integratif seluruh tubuh, membantu seseorang mengakses keyakinan berbasis tubuh dan melepaskan pengalaman yang telah tertahan di tubuh.
Pendekatan somatik melibatkan hubungan antara pikiran, tubuh, otak, dan perilaku. Terapis yang terlatih secara somatik menggunakan intervensi untuk membantu menenangkan sistem saraf kliennya dan membantu dalam proses penyembuhan. Melansir Integrative Psychotherapy, Minggu, 22 Desember, berikut metode terapi somatik yang membantu meredakan keluhan tertentu terkait pikiran, tubuh, stres, dan mental.
1. Mengembangkan kesadaran somatik
Kesadaran somatik, berarti berkesadaran tubuh yang ditumbuhkan di dalam dan di sekitar tubuh. Kesadaran somatik mulai dibangun dengan mengenali pikiran, perasaan, dan perilaku yang mendorong rasa tenang dan aman. Terapi somatik memakai metode yang berfokus pada memperkuat sensasi dalam tubuh. Artinya mengenali apa yang dirasakan dan sensasi pada kulit.
2. Mengenali sumber daya
Dalam metode terapi somatik, penting untuk memperkuat rasa stabilitas dan keamanan di dunia. Cara itu bisa ditempuh dengan mengidentifikasi sumber daya yang mungkin kita miliki. Sering kali kita membayangkan hal-hal atau sosok yang membuat diri merasa aman. Seperti “sosok yang bijak”, “sosok pelindung”, dan “sosok pengasuh”. Ketika merasakan sensasi aman, perasaan dan pengalaman terkait dapat dihadirkan kembali ketika kelelahan atau cemas.
3. Grounding
Konsep grounding merupakan akar dari itnervensi yang berfokus pada pikiran dan tubuh. Alexander Lowen, ahli yang mengembangkan bioenergetika memperkenalkan grounding sebagai konsep di mana kita dapat menjalani hidup sepenuhnya dengan mengalami diri sendiri dan terhubung dengan dunia di sekitar kita. Dengan grounding, akan membantu menenangkan dan mengatur sistem saraf kita ketika kita merasa terlalu aktif atau terpicu trigger tertentu.
4. Pakai bahasa deskriptif
Ketegangan, kecemasan, ingatan akan pengalaman traumatis, bisa diproses selama kita dapat melacak dan mendeskripsikan. Misalnya saat Anda marah, untuk membantu diri melewatinya, gunakan kata-kata deskriptif untuk memenuhi pengalaman tubuh. Bahasa deskriptif sebagai metode untuk memperdalam apa pun yang Anda alami.
5. Gerakan
Ketika mengalami situasi sulit, rasa tidak aman, trauma masa lalu, dan emosi yang kuat, gerakan adalah cara alami tubuh untuk bergerak. Gerakan secara alami untuk membantu memperkuat kemampuan Anda untuk muncul, terhubung dengna orang lain, dan merasa lebih percaya diri.
Gerakan membantu kita memanfaatkan kemampuan bawaan kita yang tersimpan dalam tubuh kita. Anda bisa meluangkan waktu untuk mengidentifikasi cara kita berinteraksi dengan orang-orang di sektiar. Mulai dari isyarat, postur, volume suara, dan kehadiran di ruangan mengkomunikasikan apa yang kita yakini tentang diri sendiri, apa yang kita harapkan, atau apa yang telah kita alami di masa lalu. Dalam terapi somatik, gerakan digunakan untuk membantu seseorang melewati sesuatu.
6. Pengaturan diri
Pengaturan diri mengacu pada cara kita menenangkan diri saat terhubung dengan orang lain ataupun menenangkan diri sendiri saat sendiri. Saat menenagkan diri, terutama pada saat bersama orang lain, kita bisa mengatur emosi dengan lebih baik ketika terhubung dengna rasa hangat, perhatian, dan stabilitas orang lain. Saat menenangkan diri sendiri, membutuhkan kombinasi antara ketenangan yang didapatkan dari orang lain serta kemampuan dri mengatur diri sendiri. Alat pengaturan diri yang diajarkan untuk membantu mengatasi emosi besar dan teknik pengaturan bersama yang juga digunakan dalam terapi.
7. Tetrasi dan pendulasi
Tetrasi adalah proses ketika seseorang mengalami tingkat stres yang kecil pada suatu waktu, dengan fokus untuk melepaskan ketegangan dari tubuh. Sedangkan pendulasi adalah apa yang digunakan untuk mencapai tetrasi, karena pendulasi terjadi ketika Anda megnalihkan fokus antara konten yang menegangkan dan sesuatu yagn sama sekali tidak terkait dengan stres. Kedua metode terapi somatik ini, dapat dilakukan dengan berfokus pada sensasi yang muncul saat tegang atau ketika Anda mulai memproses sesuatu yang penting.
BACA JUGA:
8. Tindakan kemenangan
Tindakan kemenangan ini, ialah konsep yang sering digunakan dalam pengalan somatik dengan sensorimotor. Istilah ini digunakan untuk merujuk pada trauma atau peristiwa di mana tubuh perlu terlibat dalam tindakan pertahanan atau cara melindungi dirinya sendiri, tetapi tidak dapat melakukannya. Terapi somatik dengan intervensi tindakan kemenangan ini, membantu tubuh menegosiasikan ulang kejadian pada tingkat tubuh sehingga Anda dapat merasakan kelegaan.
Metode ini menggambarkan, bahwa ingatan atas kejadian masa lalu terperangkan dalam tubuh dan terulang kembali dengan gambaran, pikiran, ketegangan, kepanikan, hubungan yang tidak sehat, dan perasaan sedih atau putus asa yang mengganggu.
9. Sekuen
Sekuen adalah proses di mana ketegangan berbasis tubuh mulai terlepas, dan biasanya terjadi dengan gerakan awal, sensasi yang bergerak ke atas atau ke bawah suatu bagian tubuh, atau emosi yang meningkat kemudian perlahan mulai berkurang. Teknik dalam sekuen ini bisa dengan berbagai cara. Termasuk menangis keras-keras, mengimajinasikan mengambrukkan tumpukan batu ditangan, atau bernapas dalam-dalam untuk menyadari bernapas dengan mudah.
10. Menetapkan batasan
Batasan adalah bagian dasar dari proses penyembuhan. Ketika Anda bersandar pada batasan dari sudut pandang somatik, Anda akan melihat batasan seperti apa yang Anda tetapkan secara alami. Baik secara verbal maupun nonverbal. Metode yang digunakan dalam menetapkan batasan pada terapi somatik, dengan mengucapkan kata, merasakan ekspresinya, dan mempraktikkan batasan, baik dalam isyarat nonverbal maupun verbal.
Itulah metode dalam psikoterapi somatik untuk membantu mengatasi stres, kecemasan, bahkan penyembuhan atas trauma masa lalu.