JAKARTA - Kehadiran Starlink di Indonesia masih menuai banyak pertanyaan hingga saat ini. Komisi I DPR RI mendesak pemerintah agar kerja sama dengan Elon Musk tidak mengganggu industri telekomunikasi lokal.
Dalam Rapat Kerja Menteri Komunikasi dan Informatika dengan Komisi I DPR RI, anggota Komisi I dari fraksi Golkar, Nurul Arifin yang mengusulkan agar Starlink dimanfaatkan untuk masyarakat di wilayah 3T.
“Kalau kami melihatnya kenapa tidak di 3T saja Starlink itu beroperasi, kenapa harus di pusat, apakah memang ada permintaan atau kompensasi yang diminta oleh pihak Starlink?” ujar Nurul.
Dia juga mengatakan, “Kalau kami berharap jangan membunuh industri telekomunikasi dalam negeri, Khususnya Telkom itu sendiri.”
Tidak hanya Nurul, beberapa anggota Komisi I DPR RI lainnya juga menanyakan hal serupa. Menanggapi kekhawatiran itu, Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa kehadiran Starlink tidak akan mematikan industri lokal.
BACA JUGA:
Budi juga mengatakan telah berdiskusi dengan operator seluler lokal. Menurut Budi, kehadiran Starlink justru dapat menstimulus industri lokal untuk menerbitkan Low Earth Orbit (LEO).
“Jadi, kenapa kita mesti takut dengan adanya Starlink. Saya sudah jelaskan ke opsel (operator seluler), masa kita takut sih, luncurkan saja LEO. Jadi bisa jadi pecutan untuk mereka,” tutur Budi.
“Jadi pecutan juga untuk teman-teman operator dan operator telekomunikasi seluler ini untuk juga berbenah terutama dari sisi aspek teknologi itu,” sambungnya.