Gegara Dapat Nilai Ujian Sempurna, Elon Musk Pernah Disuruh <i>Ngulang</i> Tes
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk (Twitter @ElonMusk)

Bagikan:

JAKARTA - Elon Musk yang merupakan bos Tesla dan SpaceX itu pernah mengalami kejadian unik. Waktu itu dia masih berusia 17 tahun. Elon Musk muda diharuskan mengulang tes penilaian bakat penguasaan komputer, bukan karena skornya rendah tapi karena dia memiliki nilai terlalu tinggi.

Pengalaman tersebut diceritakan oleh sang ibu, Maye Musk melalui postingan di Twitternya belum lama ini.

“Saya menemukan tes bakat komputermu ketika usiamu 17 tahun. Kalau tidak salang ingat, mereka memintamu mengulang tes karena mereka belum pernah melihat skor yang tinggi seperti yang kamu capai,” tulis @mayemusk di Twitternya.

“Tidak heran kamu menjadi insinyur yang brilian,” tambahnya.

Dalam postingan itu sang ibu pun mengunggah bukti surat permintaan agar Elon Musk mengulangi tes bakatnya di Universitas Petroria pada 17 Mei 1989. Berdasarkan surat tersebut, Elon Musk meraih skor operating A+ dan programming juga A+.

Maye Musk juga menceritakan kisah lain tentang putranya yang sukses itu. Dia mengatakan pada usia 12 tahun Elon Musk sudah membuat game komputer tentang luar angkasa bernama “Blastar”. Maye Musk membantu putranya dalam menjual source code game Blastar tersebut. Pada saat itu, Elon Musk berhasil mendapatkan 500 dollar AS dari sebuah majalah yang membelinya.

Sang ibu telah menyadari tingkat kecerdasan putranya yang di atas rata-rata sejak Elon Musk berusia 3 tahun.

“Di usia tiga tahun, saya tahu bahwa dia jenius, tapi masih belum tahu apakah dia akan memanfaatkannya untuk hal luar biasa atau tidak,” ujar Maye Musk yang pernah menjadi model dan ahli gizi itu.

Pada 1995, Elon Musk dan kakaknya, Kimbal Musk berhasil membuat Zip2. Keraguan sang ibu pun terpatahkan. Zip2 merupakan sebuah startup yang menawarkan panduan kota online di surat kabar.

“Dan kemudian tentu saja, Elon berpikir sistem perbankan perlu dibenahi, kemudian dia mendirikan PayPal. Setelah itu dia berencana membuat penelitian tentang luar angkasa, energi matahari, atau mobil listrik? Saya bilang, pilih salah satu saja,” ungkap Maye Musk.

Namun, Elon Musk tidak begitu medengarkan saran dari sang ibu. Tidak tanggung-tanggung, Elon Musk malah membuat semuanya dengan mendirikan perusahaan penjelajah antariksa SpaceX dan perusahaan mobil listrik Tesla.

“Dan tentu saja dia tidak mendengarkan nasihat saya,” tambahnya sebagaimana yang dikutip dari People.