JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui ada investor yang berminat untuk membangun bandara khusus antariksa di Indonesia. Bahlil mengatakan pemerintah sudah menawarkan wilayah Timur Indonesia sebagai lokasi yang paling menjanjikan untuk peluang investasi luar angkasa itu.
"Tapi kalau ditanya di mana, itu memang di wilayah Timur. Tapi kami belum bisa sampaikan lokasinya di mana. Bahwa ada potensi? Iya. Potensi itu ada," ucapnya, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 24 Februari.
Meski mengatakan sudah ada potensi, Bahlil mengaku belum dapat membeberkan detailnya di mana landasan roket tersebut. Bahlil beralasan pemerintah masih memerlukan waktu.
"Soal roket peluncuran, kami sampai dengan sekarang, jujur, kalau cerita-cerita informal dan formal ada. Tapi belum untuk saya sampaikan ke depan publik. Mohon kasih kami waktu biar kami clear-kan dulu," tuturnya.
Bahlil juga enggan mengungkap perusahaan yang dimaksud. Katanya, BKPM hanya akan mengumumkan nama perusahaan jika sudah ada komitmen pasti.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengundang bos Tesla Inc, Elon Musk, untuk berinvestasi di lokasi bantalan peluncuran (launching pad) SpaceX di Biak, Papua, selain juga berinvestasi di kendaraan listrik.
BACA JUGA:
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Maritim dan Investasi Septian Hario Seto menyampaikan mengenai investasi landasan roket di Indonesia Timur.
Namun sayangnya belum ada kepastian mengenai rencana landasan roket itu. Sebaliknya pemerintah masih berfokus pada investasi Tesla di baterai lithium untuk kendaraan listrik dan energy storage system (ESS).
"Space-X, kami tawarannya di Biak. Tapi fokus kami masih di dua hal ini ya (Baterai EV dan ESS)," ucap Seto dalam diskusi virtual, Jumat, 5 Februari.