JAKARTA - Maye Musk yang merupakan ibu Elon Musk, mengungkapkan beberapa hal yang berkaitan dengan anaknya. Termasuk cara dia membesarkan anak-anak dan cerita Elon Musk sejak kecil.
Melansir Futurism, dalam sebuah wawancara dengan majalah People, Maye Musk mengungkapkan bahwa ia sudah tahu jika anaknya ditakdirkan untuk melakukan hal-hal besar ketika Musk masih balita.
“Pada usia tiga tahun, Saya tahu dia seorang jenius, tapi Anda tetap tidak tahu jika dia akan melakukan hal-hal hebat,” kata Maye seperti yang dikutip VOI dari People melalui Futurism.
“Karena banyak orang-orang jenius berakhir di ruang bawah tanah, jenius namun tidak bisa menggunakan kejeniusannya,” ujar Maye. “Lalu saya merasa senang ketika dia memulai Zip2 karena itu membuat hidup jadi lebih mudah dengan arah dari pintu ke pintu dan kemudian koran-koran membawa Anda ke sebuah restoran.”
Sebagai informasi tambahan, Zip2 merupakan perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk dan sang adik, Kimbal Musk, pada 1995. Perusahaan tersebut fokus memasarkan panduan sebuah kota (city guide) lewat media cetak.
“Kemudian dia merasa sistem perbankan memerlukan bantuan, lalu dia membuat PayPal,” tambah sang ibu. “Setalah itu, dia berpikir apakah harus melakukan riset antariksa atau tenaga surya atau mobil listrik? Saya berkata pilihlah satu, dan tentu saja dia tidak mendengarkan saya.”
BACA JUGA:
Sang miliarder tidak menghentikan langkahnya sampai tahap itu saja. Dengan pendapatan Tesla yang meroket dalam beberapa tahun terakhir, yang menjadikan Elon Musk kaya raya. Faktanya, kini Musk dan Jeff Bezzos bersaing untuk menjadi orang terkaya di muka bumi.
Maye Musk juga memberikan sejumlah saran bagi para orang tua yang ingin membuat anaknya jadi the next Elon Musk.
“Orang-orang sering menanyakan bagaimana saya membesarkan anak hingga sesukses itu,” tulisnya dalam sebuah buku berjudul A Woman Makes a Plan: Advice for a Lifetime of Adventure, Beauty, and Succes yang diterbitkan oleh Penguin US pada Desember 2019.
“Saya membesarkan anak-anak dengan membiarkan mereka mengikuti minatnya,” tulisnya. “Jika mereka ingin membuka usaha dan Anda pikir itu ide yang bagus, dukunglah mereka. Ajari anak-anak Anda perilaku yang baik. Tapi biarkan mereka memutuskan apa yang mereka inginkan.”