Bagikan:

JAKARTA - OpenAI pada Selasa 5 Maret, menolak klaim Elon Musk yang menyatakan bahwa startup tersebut telah meninggalkan misi aslinya untuk mengembangkan kecerdasan buatan demi kebaikan umat manusia. Sebaliknya mereka mengatakan bahwa miliarder tersebut telah menuntut merger antara pembuat ChatGPT dan Tesla. Dalam sebuah pos blog, OpenAI mengungkapkan niatnya untuk menolak semua klaim Musk.

Musk mengajukan gugatan terhadap startup yang ia dirikan minggu lalu, dengan tuduhan pelanggaran kontrak, sambil menyatakan bahwa perusahaan yang didukung oleh Microsoft itu kini fokus pada penghasilan uang.

OpenAI mengatakan Musk menginginkan perusahaan untuk bergabung dengan pembuat kendaraan listrik Tesla, dan ia meneruskan email yang mengatakan bahwa startup tersebut seharusnya "bergabung dengan Tesla sebagai sapi perahnya".

Saran itu muncul setelah Musk dan perusahaan memutuskan langkah berikutnya adalah menciptakan entitas berorientasi profit pada tahun 2017 untuk menghasilkan modal bagi pengembangan kecerdasan buatan umum (AGI).

Walaupun demikian, Musk dan OpenAI tidak bisa sepakat pada persyaratan untuk entitas berorientasi profit karena startup tersebut merasa itu bertentangan dengan misi agar tidak ada individu yang memiliki kendali mutlak atas perusahaan.

Dalam gugatannya, Musk mengatakan tiga pendiri OpenAI awalnya setuju untuk bekerja pada AGI, sebuah konsep bahwa mesin dapat menangani tugas seperti manusia, tetapi dengan cara yang "menguntungkan umat manusia".

Musk juga mendorong OpenAI untuk mengumumkan komitmen pendanaan awal sebesar 1 miliar dolar AS (Rp15,6 triliun) pada tahun 2015, setelah CEO OpenAI, Sam Altman dan pendiri Greg Brockman awalnya berencana untuk mengumpulkan 100 juta dolar AS (Rp1,56 triliun).

“Kami sedih bahwa hal ini terjadi dengan seseorang yang sangat kami kagumi - seseorang yang menginspirasi kami untuk bertujuan lebih tinggi, kemudian mengatakan kepada kami bahwa kami akan gagal, memulai pesaing, dan kemudian menuntut kami saat kami mulai membuat kemajuan nyata menuju misi OpenAI tanpanya," kata OpenAI.

Musk dan Tesla belum memberikan tanggapan terkait pos blog OpenAI itu. Gugatan Musk merupakan akumulasi dari penolakannya yang lama terhadap startup tersebut. Sejak itu, OpenAI telah menjadi wajah dari kecerdasan buatan generatif, sebagian karena miliaran dolar pendanaan dari Microsoft.

Musk kemudian mendirikan startup kecerdasan buatan miliknya sendiri, xAI, yang diluncurkan pada bulan Juli 2023.