Bagikan:

JAKARTA - David Whitehouse, seorang astronom, berharap bahwa manusia akan melakukan perjalanan ke Planet Mars dalam dua dekade mendatang. Dia memproyeksikan bahwa penjelajahan ke Mars akan terjadi pada tahun 2040-an, dengan prediksinya bergantung pada kesuksesan eksplorasi bulan yang akan datang.

Whitehouse menyatakan bahwa eksplorasi bulan yang akan datang akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara bertahan hidup selama perjalanan satu tahun ke Mars.

Menurut Whitehouse, perjalanan ke bulan memiliki nilai tersendiri karena di sana terdapat air es yang merupakan sumber daya berharga untuk perjalanan antariksa. Ilmu yang diperoleh dari eksplorasi bulan kemudian dapat digunakan untuk misi ke Mars.

Namun, perjalanan ke Mars merupakan tantangan besar karena perjalanan tersebut akan memakan waktu hampir satu tahun. Ilmuwan tidak memiliki cukup informasi tentang bagaimana menjaga kehidupan di ruang angkasa selama perjalanan yang begitu lama.

Ada tiga masalah utama dalam melakukan perjalanan antariksa yang berkepanjangan: gravitasi nol, radiasi, dan keterbatasan ruang gerak.

Dalam gravitasi nol, otot menjadi lemah dan paru-paru serta jantung tidak dapat efektif memompa oksigen ke seluruh tubuh. Sementara itu, radiasi di luar angkasa dapat membahayakan kesehatan astronot, dan keterbatasan ruang gerak dapat menyebabkan masalah psikologis.

Untuk mencapai Mars, NASA sedang mengembangkan enam teknologi baru, termasuk sistem propulsi canggih, roket yang dilengkapi dengan kaki pendaratan yang dapat mengirimkan wahana antariksa yang lebih berat, dan pakaian antariksa yang lebih canggih.

Selain itu, NASA juga sedang mengembangkan teknologi komunikasi laser agar dapat tetap berhubungan dengan astronot di luar angkasa.

NASA berencana untuk menguji semua teknologi ini di bulan sebelum mengirim manusia ke Mars. Penjelajahan ke Mars diharapkan akan memberikan wawasan baru tentang masa lalu dan masa depan Bumi serta dapat membantu menjawab pertanyaan apakah kehidupan ada di luar planet kita.