Bagikan:

 

JAKARTA – United Launch Alliance (ULA) berencana meluncurkan Vulcan Centaur, roket peluncur kelas berat, pada 24 Desember mendatang. Namun, tampaknya peluncuran ini akan tertunda.

CEO ULA, Tory Bruno, mengatakan bahwa wet dress rehearsel (WDR) memiliki beberapa masalah pada peralatan daratnya. Namun, booster dan tahap atas dari Vulcan tetap memiliki kinerja yang baik menurut pantauan ULA.

Saat ini, ULA sedang melengkapi Latihan WDR untuk Vulcan. Bruno, dalam akun media sosialnya, mengatakan bahwa, “Saya ingin WDR lengkap sebelum penerbangan pertama kami. Jadi, malam Natal kemungkinan besar akan keluar.”

Jika upaya peluncuran Vulcan gagal di tanggal 24, ULA menambahkan jendela peluncuran untuk roket tersebut di tanggal 25 dan 26 Desember mendatang. Batas peluncurannya tidak akan ditambah lagi untuk bulan ini.

Bruno mengatakan bahwa periode peluncuran berikutnya akan kembali dibuka tahun depan, tepatnya pada 8 Januari. Jendela peluncurannya bisa mencapai empat hari, tetapi hal ini belum bisa dipastikan.

Dalam misi ini Vulcan akan membawa Peregrine Lunar Lander sebagai muatan. Robot pendarat bulan ini dikembangkan oleh Astrobotic Technology yang dipilih langsung oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Sebelum terjadinya sedikit masalah pada Latihan WDR Vulcan, baik ULA maupun Astrobotic tidak pernah mengungkapkan target peluncuran berikutnya jika Vulcan Centaur gagal meluncur di bulan Desember.

Pada peluncuran perdana Vulcan, roket itu akan mendorong Peregrine menuju luar angkasa agar pendarat itu bisa mendarat di wilayah Gruithuisen Domes di bagian barat sisi dekat bulan. Robot ini diharapkan mampu bekerja sama dengan instrumen pemetaan bulan atau Lunar-VISE.