Roket Vulcan Siap Luncurkan Pendarat Peregrine dan Instrumen NASA ke Bulan

JAKARTA - United Launch Alliance (ULA) mengatakan bahwa roket Vulcan Centaur, bagian dari misi Cert-1, telah selesai ditinjau. Roket ini siap untuk meluncur pada Senin, 8 Januari mendatang.

Cert-1 merupakan misi di bawah inisiatif Commercial Lunar Payload Services (CLPS) milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Roket ini akan membawa dua puluh muatan dan muatan utamanya adalah Peregrine Mission-1 milik Astrobotic.

Meski pihak NASA sudah menetapkan peluncuran pada 8 Januari, mereka tetap memastikan pola cuacanya. Vulcan hanya bisa lepas landas dari Launch Complex 41 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral jika persentase cuacanya mencapai 85 persen.

Dari banyaknya muatan yang dibawa oleh Vulcan, hanya lima instrumen yang merupakan milik NASA. Dari lima instrumen tersebut, tiga di antaranya akan bekerja sama untuk mempelajari zat yang mudah menguap di permukaan bulan.

Tiga instrumen ini adalah Near-Infrared Volatile Spectrometer System (NIRVSS), Neutron Spectrometer System (NSS), dan Peregrine Ion-Trap Mass Spectrometer (PITMS). Meski air merupakan salah satu zat yang mudah menguap, tiga instrumen ini tidak akan fokus pada air.

“Kami tidak mengharapkan adanya air alami di lokasi pendaratan Peregrine ini, tapi pendarat akan mengecat permukaan dengan knalpot roketnya saat turun,” kata Peneliti Utama NSS Richard Elphic, dikutip dari Spacenews.

Dengan mempelajari zat yang mudah menguap, tim peneliti NIRVSS, NSS, dan PITMS yakin bahwa hasil penemuan mereka akan membantu manusia untuk lebih memahami bagaimana molekul air bermigrasi dan berakhir di wilayah kutub bulan yang lebih dingin.

Seluruh muatan, baik pendarat maupun instrumen, sudah dikemas dalam fairing komposit berukuran 5,4 meter dan tinggi 15,5 meter sejak Desember lalu. Sling pengangkat muatan juga telah dipasangkan ke tahap atas roket Vulcan.

Roket ini akan diluncurkan dengan dua booster berbahan bakar metana, yaitu booster roket padat GEM 63XL. Tim dari ULA sudah memastikan bahwa roket ini siap meluncur dengan seluruh muatan beserta peluncur booster-nya.