Bagikan:

 

JAKARTA – Roket Vulcan Centaur milik United Launch Alliance (ULA) berhasil meluncur dari Space Launch Complex 41 di Kennedy Space Center (KSC), Florida pada Senin, 8 Januari pukul 14.18 WIB.

Sesuai dengan inisiatif Commercial Lunar Payload Services (CLPS), roket ini membawa pendarat Peregrine buatan Astrobotic untuk mendarat di Bulan. Sekitar 50 menit setelah peluncuran, roket Vulcan berhasil dipisahkan dari pendarat Peregrine.

Awalnya, Peregrine telah aktif dan terhubung dengan komunikasi darat Astrobotic di Pusat Kendali Misi. Pendarat ini seharusnya terbang selama 46 hari, tetapi tampaknya penerbangan tidak akan berjalan dengan mulus sesuai harapan.

Sekitar tujuh jam setelah peluncuran, Astrobotic memberikan pengumuman bahwa pendarat Peregrine mengalami anomali setelah aktivasi sistem propulsi. Penerbangan Astrobotic pun terganggu karena masalah tersebut.

“Setelah aktivasi sistem propulsi berhasil, Peregrine memasuki kondisi operasional penuh. Sayangnya, terjadi anomali yang menghalangi Astrobotic mencapai orientasi stabil mengarah ke Matahari,” kata tim Astrobotic melalui media sosial resmi mereka.

Astrobotic terus menganalisis data dan memantau perkembangan dari Peregrine dan hasilnya tidak begitu baik. Perusahaan swasta itu memperkirakan bahwa anomali pada propulsi akan mengganggu pendaratan Peregrine di Bulan.

Pasalnya, ketika para teknisi mencoba memecahkan masalah tersebut, baterai Peregrine justru menurun dan mencapai tingkat operasional terendah. Tak lama setelah itu, komunikasi terputus dan Astrobotic tidak bisa menghubungi pendarat mereka.

“Tim mengembangkan dan melaksanakan manuver improvisasi untuk mengarahkan kembali panel surya ke arah Matahari. Tak lama setelah manuver ini, pesawat ruang angkasa memasuki periode kehilangan komunikasi,” jelas tim Astrobotic.

Saat ini, perusahaan masih berupaya memperbaiki masalah pada propulsi Peregrine. Mereka akan terus menghubungi Peregrine dan akan memberikan informasi lebih lanjut setelah Peregrine terlihat dari stasiun di Bumi.