JAKARTA – Pesawat antariksa Peregrine, bagian dari Inisiatif Commercial Lunar Payload Services (CLPS), seharusnya mendarat di Bulan, tetapi kebocoran propelan menghalangi pendaratan tersebut.
Awalnya, Astrobotic selaku pembuat Peregrine masih berupaya mendaratkan pesawat mereka di Bulan. Meski kebocoran menghalangi kinerja Peregrine, tim teknisi Astrobotic terus memperbaiki sistem propulsi dan menstabilkan kinerja pesawat tersebut.
Namun, setelah berdiskusi dengan komunitas luar angkasa, pemerintah Amerika Serikat, serta Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Peregrine memutuskan untuk tidak memperpanjang lagi usia Peregrine. Fokus mereka sudah berubah.
“Kita harus menyeimbangkan keinginan kita untuk memperpanjang umur Peregrine, mengoperasikan muatan, dan mempelajari lebih lanjut tentang pesawat ruang angkasa,” kata Astrobotic dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Jika perusahaan terus mempertahankan Peregrine di ruang angkasa, pesawat itu bisa membawa masalah di cislunar atau ruangan di dalam orbit Bulan. Setelah mempertimbangkan masalah tersebut, Astrobotic memutuskan untuk mengakhiri misi Peregrine.
Astrobotic tidak akan mengubah lintasan Peregrine agar pesawat tersebut bisa masuk kembali ke atmosfer bumi. Saat hal itu terjadi, Peregrine akan terbakar karena pendarat tersebut akan bergesekan dengan partikel-partikel udara.
BACA JUGA:
“Dengan mengakhiri misi Peregrine secara bertanggung jawab, kami melakukan bagian kami untuk melestarikan masa depan ruang cislunar untuk semua pihak,” jelas Astrobotic. Keputusan ini didukung oleh NASA, pemilik inisiatif CLPS.
Administrator Asosiasi Direktorat Misi Sains NASA Nicola Fox mengatakan bahwa tindakan yang diambil oleh Astrobotic sudah sangat tepat. Menurutnya, membiarkan Peregrine terbakar merupakan pendekatan terbaik untuk menyelesaikan misi.
“Kami memuji Astrobotic atas ketekunannya dan melakukan segala upaya untuk mengumpulkan data dan menunjukkan kemampuan Peregrine saat dalam penerbangan. Bersama-sama, kita akan menggunakan pembelajaran untuk memajukan CLPS,” ujar Fox.
Saat ini, Peregrine sudah mengarah ke Bumi. Menurut perkiraan NASA dan Astrobotic, Peregrine akan memasuki atmosfer bumi pada Kamis, 18 Januari. Pendarat ini akan terbakar dan menjadi puing-puing saat mencapai permukaan bumi.