JAKARTA - Sakana AI, startup kecerdasan buatan yang berbasis di Tokyo dan didirikan oleh dua peneliti Google terkemuka, mengumumkan pada Selasa 16 Januari bahwa mereka telah mengumpulkan dana sebesar 30 juta dolar AS (Rp468,8 miliar) dalam putaran pembiayaan pendanaan awal yang dipimpin oleh Lux Capital, dengan partisipasi dari Khosla Ventures.
"Sakana AI ingin untuk menjadikan Tokyo sebagai pusat kecerdasan buatan, mirip dengan apa yang dilakukan OpenAI untuk San Francisco dan DeepMind untuk London," kata mitra Lux Capital, Grace Isford.
Perusahaan ini, yang belum memiliki produk di pasaran, berusaha melakukan perbaikan mendasar pada sistem kecerdasan buatan saat ini dengan memiliki sejumlah besar model kecil yang berkomunikasi dan bekerja sama, alih-alih menciptakan satu model monolitik raksasa.
Mereka juga akan bekerja untuk mengembangkan model kecerdasan buatan yang lebih sesuai untuk pasar Asia karena bahasa berbasis karakter Asia berfungsi sangat berbeda dari bahasa-bahasa Barat.
"Bahasa-bahasa Asia sangat kurang dieksplorasi karena sebagian besar model bahasa besar dikembangkan untuk bahasa-bahasa Barat," ujar mitra Lux Capital, Brandon Reeves..
Para pendiri perusahaan ini adalah peneliti Google sebelumnya, seperti David Ha dan Llion Jones.
BACA JUGA:
Jones adalah penulis kelima dalam makalah penelitian Google tahun 2017 berjudul "Attention Is All You Need," yang memperkenalkan arsitektur pembelajaran mendalam "transformer" yang kemudian menjadi dasar bagi chatbot viral ChatGPT dan perlombaan saat ini untuk mengembangkan produk yang didukung oleh kecerdasan buatan generatif.
Ha sebelumnya menjabat sebagai kepala riset di Stability AI dan peneliti Google Brain.
Semua penulis dalam makalah "Attention Is All You Need" telah meninggalkan Google. Usaha baru mereka telah menarik jutaan dolar pendanaan dari investor ventura, termasuk Noam Shazeer, yang menjalankan startup chatbot AI, Character.AI, dan Aidan Gomez, yang mendirikan startup model bahasa besar, Cohere.
Lux Capital adalah perusahaan modal ventura yang mengkhususkan diri dalam teknologi canggih, berinvestasi dalam industri seperti dirgantara, kecerdasan buatan, dan biologi.