Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan raksasa chip asal Amerika Serikat, Nvidia, akan membahas kesepakatan kerja sama dalam bidang semikonduktor dengan perusahaan-perusahaan teknologi Vietnam. Menurut  pihak berwenang dalam sebuah pertemuan di Hanoi pada Senin, 4 Desember seperti yang terlihat dalam surat undangan kepada peserta yang dilihat oleh Reuters.

Negara Asia Tenggara ini, yang menjadi rumah bagi pabrik perakitan chip besar termasuk pabrik terbesar Intel secara global, sedang berusaha untuk berkembang dalam desain chip dan mungkin juga pembuatan chip karena ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China menciptakan peluang bagi Vietnam dalam industri strategis ini.

Jensen Huang, presiden dan chief executive Nvidia, akan bertemu dengan perwakilan dari pemerintah Vietnam dan perusahaan-perusahaan Vietnam pada Senin 18 Desember untuk membahas cara "mendorong industri semikonduktor" di Vietnam dan "potensi kerja sama Nvidia dengan perusahaan teknologi Vietnam.

Sebuah sumber yang familiar dengan persiapan pertemuan tersebut mengatakan bahwa diharapkan Nvidia akan setuju untuk melakukan kesepakatan transfer teknologi dengan setidaknya satu perusahaan di Vietnam.

Sumber tersebut tidak bersedia disebutkan namanya karena tidak diizinkan untuk berbicara secara publik tentang masalah ini.

FPT, Vingroup, perusahaan induk pembuat kendaraan listrik VinFast, dan perusahaan milik negara Viettel mengatakan mereka akan menghadiri pertemuan pada Senin dengan Nvidia tetapi menolak berkomentar tentang kemungkinan kesepakatan.

Kementerian Investasi Vietnam, yang akan menjadi tuan rumah acara tersebut, tidak segera menjawab permintaan komentar.

Nvidia, yang memproduksi chip kecerdasan buatan (AI) dan unit pemrosesan grafis, telah bermitra dengan perusahaan teknologi terkemuka Vietnam untuk mengimplementasikan AI di industri awan, otomotif, dan kesehatan, sebagaimana tercantum dalam dokumen yang diterbitkan oleh Gedung Putih pada September ketika Washington meningkatkan hubungan diplomatik dengan Vietnam.