Bagikan:

JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani Memorandum of Agreement (MOU) terkait cuaca luar angkasa. Selain NASA, ada tiga lembaga lain yang ikut mengisi MoU tersebut.

Tiga lembaga itu adalah Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOOA), Yayasan Sains Nasional (NSF), dan Angkatan Udara Amerika Serikat (USSF).

Keempat lembaga ini diwakili oleh masing-masing perwakilan. NASA diwakili oleh Administrator Asosiasi Direktorat Misi Sains Nicola Fox dan NOAA diwakili oleh Administrator Layanan Cuaca Ken Graham.

NASA tidak menjelaskan siapa perwakilan dari NSF dan USSF. Mereka hanya menjelaskan isi dari perjanjian tersebut dan sistem kolaborasi dari empat lembaga dalam memantau dan memitigasi ancaman cuaca di luar angkasa.

Menurut rilis NASA, keempat lembaga pemerintahan ingin meningkatkan kesiapan negara dalam menghadapi cuaca di luar angkasa. Pasalnya, cuaca di sana sering mengalami perubahan karena angin matahari yang terus-menerus keluar.

Dengan pemantauan cuaca luar angkasa secara berkala, keempat lembaga yakin bahwa mereka bisa melindungi satelit hingga sinyal GPS dari gangguan yang tidak diinginkan. Kesepakatan ini juga akan membantu berbagai peluncuran ke antariksa.

Sementara itu, NASA bertekad untuk melanjutkan penelitian cuaca luar angkasa agar aktivitas di sana lebih maksimal, khususnya untuk program Artemis. NASA akan meningkatkan prediksi dan kesiapan cuaca antariksa secara rutin.