Bagikan:

JAKARTA - Ide berhubungan intim di metaverse mungkin membuat kebanyakan orang merasa tidak nyaman. Namun seorang ahli realitas virtual (VR) meyakini bahwa orang akan "mengutamakan kenyamanan," seperti yang terjadi dengan aplikasi kencan saat ini.

Sam Hall, direktur manajer Mixed Reality Rooms, memprediksi bahwa dalam 10 tahun ke depan, orang dari berbagai lapisan masyarakat akan menggunakan headset VR untuk menghindari usaha atau risiko yang terkait dengan hubungan seks langsung.

Dia juga mengusulkan bahwa headset VR akan lebih mudah diakses dalam dekade mendatang, serta bisa menggantikan aplikasi dan situs web porno seperti yang dilakukan sejumlah majalah.

"Ketika hal ini terjadi, kita akan mencapai titik di mana mainan seks VR dan VR 'multi-sensori' dengan bau akan menjadi 'normal baru,'" ujar Hall, dikutip VOI dari DailyMail..

"Pengalaman yang mendalam adalah sesuatu yang memikat, mensimulasikan visual dengan sangat baik, yang, bila digabungkan dengan teknologi haptik seperti mainan seks yang merespons masukan dan menghasilkan efek fisik, akan memberikan pengalaman yang cukup mendekati hal nyata," kata Hall.

Hall juga mengusulkan bahwa dengan peningkatan penggunaan headset VR, aksesori seperti mainan seks terhubung akan menjadi umum.

"Saya berharap akan ada lebih banyak keterkaitan antara mainan seks Bluetooth yang menggunakan teknologi haptik dan headset VR," katanya.

Namun, Hall memperingatkan bahwa teknologi ini membawa "kekhawatiran etis besar" terkait dengan persetujuan, antara lain seperti ancaman penggunaan gambar orang atau versi virtual dari mereka tanpa persetujuan.

Meskipun konsep 'mencium' dalam dunia maya terdengar seperti fiksi ilmiah, peneliti di Swedia mengembangkan perangkat pada tahun 2022 yang mengirimkan aroma ke hidung saat bermain gim video dalam realitas virtual. Ini mencakup wewangian cair yang diarahkan ke hidung pada berbagai waktu selama bermain dengan mengenakan headset.

"Metaverse akan membawa orang keluar dari rumah mereka dalam urusan seks, memungkinkan mereka untuk bertemu di lokasi simulasi yang berbeda," kata Hall. "Metaverse tidak memiliki batasan dan akan memungkinkan orang untuk mewujudkan segala fantasi seksual mereka."  

Studi menunjukkan bahwa sejumlah kecil pria (10-20 persen) mendapatkan sebagian besar wanita (80-90 persen), dan Hal berpendapat bahwa metaverse akan 'mengimbangkan' dan menjadi alternatif bagi mereka yang kesulitan menemukan pasangan seksual.

"Seseorang bisa menjadi siapa pun yang mereka inginkan di dunia maya ini dan pada teorinya, tidak akan ada batasan terhadap pengalaman yang bisa mereka nikmati," ujar Hall.

Seberapa cepat ini akan terjadi? Menurut Hall, orang sudah menemukan romansa di metaverse, dan perkembangannya akan dimulai begitu teknologi seperti VR, ruang metaverse, dan mainan seks bersinggungan.