Ambisi Mark Zuckerberg Makin Terlihat, Ungkap Proyek AI Sebagai Kunci Metaverse
Proyek AI digambarkan sebagai kunci untuk membuka metaverse. (foto: dok. Meta)

Bagikan:

JAKARTA - Pendiri sekaligus CEO Meta, Mark Zuckerberg baru saja mengungkapkan proyek anyarnya meliputi penelitian kecerdasan buatan untuk menghasilkan dunia metaverse yang lebih luas.

Proyek AI yang digambarkan sebagai kunci untuk membuka metaverse itu akan membawa sejumlah kemampuan melalui ucapan, meningkatkan cara orang mengobrol dengan asisten suara dan menerjemahkan antar bahasa.

Dalam demonstrasi yang disiarkan langsung, Zuckerberg menciptakan dunia virtual dasar termasuk pulau, pohon, dan pantai menggunakan fitur AI Builder Bot. Dia juga mengumumkan rencana untuk membangun penerjemah ucapan universal.

"Kemampuan untuk berkomunikasi dengan siapa pun dalam bahasa apa pun adalah kekuatan super yang diimpikan selamanya," ujar Zuckerberg.

Menurut Zuckerberg, ini adalah ide futuristik tentang lingkungan virtual tempat pengguna dapat bekerja, bersosialisasi, bermain, dan akan menjadi penerus internet seluler.

Dijelaskan Zuckerberg, Builder Bot adalah konsep dari proyek CAIRaoke Meta untuk meningkatkan asisten AI dan memungkinkan AI melihat dunia dari pengalaman saat orang memasuki realitas virtual melalui headset atau kaca mata.

Namun, tentu saja akan banyak timbul pertanyaan bagaimana menyoal privasi serta keamanan data pengguna. Menanggapi hal itu, Zuckerberg berjanji sistem AI yang menggerakkan dunia virtual Meta akan menjaga privasi dan transparan serta bertanggung jawab.

Melansir BBC Internasional, Kamis, 24 Februari, Facebook telah berinvestasi pada AI selama 10 tahun terakhir dan memiliki salah satu pakar terkemuka dunia, Yann LeCun sebagai kepala AI-nya.

Pada Januari lalu, diumumkan bahwa mereka telah membangun superkomputer AI baru yang bertujuan untuk menjadi yang tercepat di dunia ketika selesai pada pertengahan 2022.

Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta pada Oktober tahun lalu, menyusul pengungkapan dari whistleblower Frances Haugen. Pada saat itu, Zuckerberg berbicara tentang Metaverse yang luas dan dapat diakses melalui headset VR, seperti Meta Quest, tempat orang dapat bekerja, bermain, dan mengobrol.