Mark Zuckerberg Pamerkan Headset AR Kelas Atas Generasi Baru yang Lebih Nyata
The World Beyond akan segera tersedia di Quest melalui App Lab. (foto : Tangkapan Layar / Citra)

Bagikan:

JAKARTA - CEO Meta Mark Zuckerberg dalam laman resmi Facebook-nya terlihat memamerkan headset realitas campuran generasi berikutnya dalam sebuah video.

Headset dengan nama kode Project Cambria itu dikategorikan sebagai perangkat kelas atas, yang dijadwalkan meluncur akhir tahun ini, dan mendukung pengalaman augmented reality (AR) baru yang dijuluki The World Beyond.

Dalam unggahan video Zuckeberg terlihat ia sedang bermain dengan karakter virtual sambil membelainya yang ditumpangkan ke dunia nyata. Diklaim, kualitas gambar Cambria akan lebih nyata di mana pengguna dapat membaca teks dengan sangat jelas.

Video demo tersebut juga menunjukkan instruktur latihan virtual yang tampaknya berada di ruang yang sama dengan pengguna headset. The World Beyond dibangun dengan Meta Presence Platform, yang dirancang untuk membantu pengembang menciptakan pengalaman realitas campuran.

Project Cambria akan mendukung tampilan penuh warna. Kamera onboard-nya sepertinya dapat memberi pengguna tampilan yang lebih jelas dari lingkungan mereka untuk tujuan realitas campuran daripada headset Quest tawarkan.

The World Beyond akan segera tersedia di Quest melalui App Lab. Meski headset baru itu tak terlihat jelas bagaimana bentuknya, dilaporkan akan dibanderol seharga 799 dolar AS setara Rp11 jutaan.

Melansir Engadget, Jumat, 13 Mei, uniknya karyawan Meta menyamakan Project Cambria dengan laptop untuk wajah, karena dikatakan memiliki spesifikasi yang mirip dengan Chromebook.

Diyakini pula, Meta berencana untuk merilis versi yang lebih maju dari headset Cambria pada 2024 serta dua model Quest baru selama beberapa tahun ke depan.

Namun, tampaknya Meta mengurangi beberapa ambisi metaverse-nya. Sebab belum lama, perusahaan dikatakan telah menutup beberapa proyek di Reality Labs, divisi perangkat keras dan metaverse yang kehilangan 10 miliar dolar AS setara Rp146 triliun tahun lalu, dan menahan yang lain.