Bagikan:

JAKARTA - Apple belum lama ini telah mengumumkan headset realitas campuran (MR), Vision Pro. Tetapi, CEO Meta Mark Zucerberg, yang juga meluncurkan Quest 3 sebelumnya, mengatakan ia tidak terpesona dengan pesaingnya itu.

Meta sendiri merilis Quest 3 sebagai cara untuk menggoda dan mengambil pasar Vision Pro. Harga headset Apple sangat terbilang mahal, yang dibanderol 3.500 dolar AS atau setara Rp52 jutaan. Dengan menggunakan layar beresolusi lebih tinggi dari pesaingnya.

Vision Pro akan menghadirkan 23 juta piksel di dua layar, lebih banyak daripada TV 4K. Namun, dengan tampilan kelas atas dan semua teknologi yang mereka gunakan, Zuckerberg menyatakan harganya tujuh kali lebih mahal daripada Quest 3, yang hanya Rp7 jutaan saja.

"Memerlukan begitu banyak energi sehingga sekarang Anda membutuhkan baterai dan kabel yang terpasang padanya untuk menggunakannya. Mereka membuat kompromi desain itu dan mungkin masuk akal untuk kasus yang mereka tuju,” ujar Zuckerberg kepada karyawan dalam pertemuan kemarin yang diketahui The Verge, dikutip Jumat, 9 Juni.

“Kami berinovasi untuk memastikan bahwa produk kami dapat diakses dan terjangkau oleh semua orang, dan itu adalah bagian inti dari apa yang kami lakukan. Dan kami telah menjual puluhan juta misi," tambahnya.

Selain karena harga, Zuckerberg juga mengungkapkan headset Apple jauh dari kata metaverse, yang pada dasarnya berinteraksi atau sosial.

"Ini tentang orang-orang yang berinteraksi dengan cara baru dan merasa lebih dekat dengan cara baru. Perangkat kami juga tentang menjadi aktif dan melakukan sesuatu," ungkap Zuckerberg.

"Sebaliknya, setiap demo yang mereka tunjukkan adalah seseorang yang duduk di sofa sendiri. Maksud saya, itu bisa menjadi visi masa depan komputasi, tapi seperti, itu bukan yang saya inginkan. Ada perbedaan filosofis yang nyata dalam hal bagaimana kita mendekati ini," imbuhnya.

Bapak tiga anak itu menegaskan, berbanding jauh dengan headset Apple, Quest adalah perangkat yang membantu orang berinteraksi dengan cara baru dan menjadi aktif.

Dikatakan Zuckerberg, Quest menawarkan masa depan komputasi yang lebih baik, dia sangat prihatin atas Apple yang melihat bagaimana ruang realitas virtual, setidaknya pada satu titik.

Banyak yang berasumsi, Zuckerberg hanya merasa produknya kalah jauh dengan yang dimiliki Apple, dan mungkin Vision Pro adalah segalanya yang dia inginkan dari Quest Pro.

Dalam Vision Pro, akan terdapat avatar mendetail yang akan digunakan headset untuk melakukan panggilan video atau FaceTime, seperti dilansir dari Slashgear. Inovasi tersebut mirip dengan sesuatu yang digoda Meta beberapa tahun lalu tetapi belum diproduksi hingga saat ini.