Perusahaan Teknologi Besar Beri Tanggapan Terhadap Aturan Hak Cipta AI Generatif
Ilustrasi artificial intelligence yang tidak memiliki hak cipta. (foto: dok. pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah perusahaan teknologi besar dunia, termasuk Meta, Google, Microsoft, Adobe, Hugging Face, StabilityAI, dan Anthropic, serta Apple, memberikan tanggapan terkait peraturan baru yang diusulkan terkait penggunaan bahan yang memiliki hak cipta, oleh AI generatif.

Kantor Hak Cipta Amerika Serikat sedang menerima tanggaan publik terkait aturan tersebut, di mana sejumlah perusahaan teknolgi besar menolak pembayaran untuk melatih model AI menggunakan materi yang memiliki hak cipta

Dalam tanggapannya, sebagian besar perusahaan tersebut berpendapat bahwa mereka seharusnya tidak diwajibkan membayar untuk melatih model AI pada karya yang memiliki hak cipta. Beberapa di antaranya berpendapat bahwa latihan model AI seharusnya dianggap sebagai penggunaan yang adil (fair use) sebagaimana saat seseorang membaca buku.

Sementara itu, beberapa perusahaan lainnya menegaskan bahwa perubahan dalam undang-undang hak cipta dapat merugikan pengembang kecil dalam industri AI. Mereka juga mengingatkan bahwa perkembangan regulasi yang berlebihan dapat menghambat inovasi dalam sektor tersebut.

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat membuka periode tanggapan pada 30 Agustus lalu dan akan menerima komentar hingga 18 Oktober terkait perubahan aturan yang diusulkan terkait penggunaan data berhak cipta untuk pelatihan model AI. Misalnya, apakah materi yang dihasilkan oleh AI dapat di-copyright tanpa campur tangan manusia, serta tanggung jawab hak cipta AI.

Kesimpulan dari aturan ini kemungkinan akan memberikan dampak besar bagi industri AI dan perkembangan teknologi di masa depan.

Terkait