Hindari Penipuan, WhatsApp Bisa Tekan Peretasan Lewat Verifikasi Email
Ilustrasi aplikasi WhatApp (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Mengantisipasi peretasan, pengguna WhatsApp bisa bernapas lega. Beberapa pengguna yang menggunakan WhatsApp versi beta kini diminta untuk memverifikasi akun menggunakan email pribadi. Namun, peluncuran fitur ini masih terbatas, karena hanya sebagian pengguna beta yang melaporkan hal tersebut.

Dikutip dari GSMarena Minggu 5 November, ada laporan awal mengenai verifikasi email, yang menunjukkan bahwa tim WhatsApp sudah mengerjakan sistem verifikasi email sejak Agustus 2023. Metode verifikasi terbaru ini sebagai wujud penerapan lapisan keamanan pada akun pengguna. Hal ini akan membuat peretasan akun makin sulit.

Meski saat ini fitur tersebut masih terbatas, sistem verifikasi diharapkan dapat menjangkau semua pengguna secepatnya.

Sedangkan untuk metode verifikasi prosesnya sangat mudah. Pengguna cukup mengetikkan email dan menunggu verifikasi di kotak masuk.

WhatsApp Beta merupakan WA versi percobaan yang memungkinkan pengguna dapat menguji coba dan mengakses fitur-fitur terbaru dari WhatsApp.

Sebelumnya, Artis Baim Wong mengungkap bahwa dia baru-baru ini menjadi korban penipuan dan pencurian data yang mengakibatkan saldo rekeningnya terkuras hingga puluhan juta. Ia mengungkapkan kronologi kejadian melalui video yang diunggah di akun Instagram-nya. Kejadian bermula saat suami dari Paula Verhoeven itu menerima pesan WhatsApp dari orang tak dikenal yang mengaku sebagai kurir.

"Orang yang mengirim pesan mengaku sebagai kurir dan mengirimkan sebuah file kepada saya. Pada saat itu, saya sedang dalam proses pembelian barang online, sehingga saya pikir itu adalah pesan yang sah," ujar Baim Wong dalam video Jumat 3 November.

Baim lalu membuka file tersebut. Sempat merasa ada yang janggal, ia menganggap hal itu mungkin hanyalah kesalahan melanjutkan aktivitas yang sibuk. Baru beberapa hari setelah kejadian itu, ia menyadari bahwa akunnya telah diretas.

"Saya baru mengetahui bahwa akun saya telah diretas beberapa hari setelahnya. Bank memberi tahu saya melalui notifikasi bahwa ada transfer dana dari rekening saya ke rekening orang lain. Saya segera menghubungi bank dan mengambil langkah-langkah untuk memblokir rekening saya. Bank memberi tahu bahwa modus operandi peretasan ini menggunakan file berisi malware," ungkap Baim.

Sebagai korban peretasan yang tidak bertanggung jawab, Baim Wong segera memblokir rekeningnya. "Saya juga memeriksa seluruh layanan keuangan di ponsel saya dan mengganti semua kata sandi," tambahnya .