JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengumumkan nomor ponsel akun WhatsApp miliknya telah diretas untuk digunakan sebagai penipuan.
"Ponsel kami dengan nomor WhatsApp 0816-891-396, telah diambil alih oleh pihak lain, dan digunakan untuk penipuan," kata Riza dalam keterangannya, Selasa, 27 April.
Riza meminta semua pihak yang mendapat pesan dari nomor tersebut untuk tidak membalasnya. Untuk sementara, Riza mengaku dapat dihubungi lewat nomor ponsel ajudannya.
"Mohon berhati-hati, dengan tidak membalas pesan apa pun dari nomor WhatsApp tersebut. Untuk sementara, saya dapat dihubungi di nomor ajudan di 0816712032 atas nama Anton atau 0812-1263-3254 atas nama Sandi," ujar Riza.
Diketahui, peretasan akun WhatsApp juga pernah menyasar sejumlah pejabat lain, yakni Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Peretas yang mengaku menjadi Nadia meminjam uang ke sejumlah pihak.
Lantas bagaimana cara memulihkan akun WhatsApp yang diretas. Menurut Alfons Tanujaya, praktisi keamanan siber dari Vaksin.com, pemilik asli bisa mengembalikan akun yang telah diretas dengan cara menginstall ulang aplikasi WhatsApp sesegera mungkin.
"Kita akan bisa mengambil kembali akun kita karena kode verifikasi akan dikirimkan hanya melalui SMS ke nomor Whatsapp kita," kata Alfons melalui pesan singkatnya kepada VOI.
BACA JUGA:
Kode verifikasi yang dimaksud adalah kombinasi nomor One Time Password (OTP) untuk mengaktivasi akun WhatsApp. Biasanya kode OTP itu akan dikirimkan melalui SMS dan hanya akan bisa dibaca atau dicatat oleh pemilik asli dari akun WhatsApp secara otomatis.
Setelah berhasil masuk, akun WhatsApp akan kembali kepada pemilik yang sah. Namun perlu diingat, proses ini harus dilakukan sesegera mungkin, jika tidak peretas bisa memproteksi akun dan pengguna asli harus menunggu selama tujuh hari setelah melapor WhatsApp untuk memulihkan akun.
Ada baiknya, pengguna WhatsApp mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah atau two-step verification. Lewat fitur ini, pengguna akan diminta untuk membuat keamanan berlapis selain kode otentifikasi maupun perekaman sidik jari sebagai pemilik akun WhatsApp yang sah.
"Sekalipun diretas, (WhatsApp) tetap tidak akan bisa dikuasai oleh peretas dan bisa kita ambil kembali," jelas Alfons.
Selain itu, kata Alfons, pastikan untuk selalu 'Logout' dari akses web WhatsApp. Lantaran eksistensi messenger WhatsApp ini juga bisa digunakan sebagai celah keamanan untuk menyinkronkan ponsel dengan komputer.