JAKARTA - Otoritas Jepang mengumukan akan membuka pusat vaksinasi COVID-19 massal di pusat Kota Tokyo bulan depan, Selasa 27 April waktu setempat.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan, langkah ini ditempuh seiring dengan semakin dekatnya Olimpiade Tokyo. Namun, belum diputuskan jenis vaksin dan jumlah orang yang akan menerima vaksin setiap harinya.
"Kami akan mengumumkan rinciannya setelah kementerian pertahanan dan otoritas lokal membuat rencana, Pemerintah juga akan mendukung upaya vaksinasi di Osaka, di barat Jepang," kata Kato, melansir Reuters Selasa 27 April.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan menuliskan cuitan telah diminta oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga, untuk mendirikan pusat vaksinasi massal pada 24 Mei dengan rencana untuk beroperasi selama tiga bulan. Fasilitas ini akan melayani penduduk di ibu kota dan prefektur sekitar Saitama, Chiba dan Kanagawa.
Sementara, surat kabar Nikkei melaporkan pada Hari Minggu, pusat vaksinasi Tokyo akan menyuntik sekitar 10.000 orang sehari. Ada pun Kyodo News Senin kemarin menyebut pemerintah berencana untuk menggunakan vaksin COVID-19 Moderna Inc. Selama ini, Jepang mengandalkan vaksin impor lansiran Pfizer dalam jumlah terbatas.
Terpisah, Menteri Vaksin Taro Kono mengatakan prorgam ini diharapkan dapat bergulir Mei mendatang, seiring dengan pengiriman vaksin Pfizer dipercepat.
Selain, regulator diharapkan dapat membuat keputusan mengenai pemakaian vaksin Moderna yang telah direncanakan pembeliannya sebanyak 50 juta dosis. Tak hanya itu, pemerintah juga berencana membeli 120 juta dosis vaksin AstraZeneca.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, Jepang memberlakukan keadaan darurat ketiga di Tokyo pada Hari Minggu lalu, di tengah upaya memerangi gelombang keempat COVID-19 kurang dari tiga bulan Olimpiade Tokyo dihelat. Jepang tercatat memiliki sekitar 564.000 kasus infeksi COVID-19, dengan 9.969 kematian.