Langgar Pembatasan COVID-19, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg Didenda Polisi
Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg. (Wikimedia Commons/Erik Norrud)

Bagikan:

JAKARTA - Polisi Norwegia mengatakan pada hari Jumat waktu setempat, mereka telah mendenda Perdana Menteri Erna Solberg karena melanggar aturan jarak sosial pandemi COVID-19.

Perdana Menteri Solberg melanggar aturan ini saat mengadakan pertemuan keluarga untuk merayakan ulang tahunnya. Kepala Polisi Ole Saeverud menyebut, Perdana Menteri di denda 20 ribu crown Norwegia atau sekitar 2.352 dolar Amerika Serikat.

Perdana menteri dua periode ini meminta maaf bulan lalu, karena menyelenggarakan acara untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-60 dengan 13 anggota keluarga di sebuah resort pegunungan pada akhir Februari, seperti melansir Reuters Jumat 9 April.

Sementara aturan pemerintah, di tengah upaya untuk mengatasi pandemi COVID-19, pemerintah melarang pertemuan yang dihadiri lebih dari 10 orang.

Pihak kepolisian menyebut, dalam kebanyakan kasus mereka jarang langsung menetapkan denda. Namun, karena perdana menteri merupakan pemimpin pemerintahan untuk melakukan pembatasan, maka dikenakan denda. 

"Meski hukumnya sama untuk semua, semua tidak sama di depan hukum. Ini untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pengendali infeksi,” kata Saeverud, membenarkan denda tersebut.

Sementara itu, melansir Lifeinnorway, saat liburan musim dingin Norwegia di Bulan Februari, perdana menteri bersama dengan keluarganya melakukan perjalanan ke Geilo, resort ski populer, untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-60.

Mereka tinggal di apartemen terpisah, sehubungan dengan pembatasan virus corona di Norwegia. Namun, aturan pada saat itu mengizinkan acara pribadi tidak lebih dari sepuluh orang.

Lebih dari sepuluh orang berkumpul untuk makan malam pada dua malam berturut-turut. 13 anggota keluarga pertama menghadiri makan malam di Hallingstuene, meskipun mereka duduk di meja terpisah. Solberg tidak hadir, karena dipanggil ke Oslo untuk urusan mendesak.

Malam berikutnya, sekelompok 14 orang termasuk Solberg berkumpul untuk makan di satu apartemen.

"Kondisinya dinilai berdasarkan peraturan nasional saat itu," Sæverud, yang menekankan bahwa pertemuan keluarga dianggap acara pribadi.

Secara nilai, denda yang dikenakan bisa dibayar seorang perdana menteri. Namun, sosok Solberg yang mendapat apresiasi tinggi atas keberhasilan penanganan COVID-19 di Norwegia, denda ini menjadi tamparan keras. Norwegia menjadi salah satu negara dengan tingkat kematin akibat COVID-19 yang rendah, yakni 684 kematian.