Bagikan:

JAKARTA - Opsi penutupan wilayah atau lockdown di Norwegia mulai menunjukkan hasil. Seiring dengan itu, pelonggoran lockdown dilakukan untuk memutar kembali roda ekonomi. Untuk itu, pada pertengahan Juni, sebagian besar lembaga publik dan swasta di Norwegia mulai buka kembali.

Hal tersebut diumumkan langsung oleh pemerintah pada Kamis, 7 Mei. Bahkan, secara bertahap, institusi pendidikan turut menjadi bagian dalam rencana pelonggaran lockdown.

Taman Kanak-kanak (TK) yang direncanakan buka pada 27 April serta Sekolah Dasar (SD) dari kelas satu hingga kelas empat boleh kembali belajar pada 27 April. Sayangnya, untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Akhir (SMA) sementara tetap tutup.

Melansir Reuters, hal yang jadi pemicu tak lain karena kebijakan lockdown yang diterapkan sejak 12 Maret telah berhasil menurunkan angka pasien tertular COVID-19. Alhasil, pandemi menjadi terkendali dan pemerintah mulai menyiapkan fase-fase pelonggaran sejak akhir April lalu.

"Berkat upaya bersama kami sejak Maret, kami telah mengendalikan kontaminasi. Karena itu, dari waktu ke waktu, kita dapat meringankan langkah-langkah terberat," ucap Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg.

Aktivitas yang kembali

Setali dengan kebijakan pelonggaran, beberapa pusat bisnis siap kembali dibuka. Bar dan tempat hiburan lain siap dibuka pada 1 Juni. Selain itu, pertemuan pribadi dengan maksimal 20 orang telah diziinkan sejak Kamis, 7 Mei kemarin. Pemerintah juga menyiapkan langkah besar yaitu merencanakan liga sepak bola setempat untuk kembali berlaga pada 16 Juni.

Sementara itu, perihal perlawanan terhadap COVID-19 tetap menjadi prioritas utama pemerintah. Untuk itu, negosiasi masih tetap terlaksana supaya gelombang kontaminasi baru tak terjadi di Norwegia. "Kami sekarang dalam fase Mengontrol wabah," tegas Solberg.

Namun, terkait kapan waktu pasti pencabutan aturan lockdown, pemerintah belum berani memastikannya. Sebab, selama ini Norwegia masih berkaca pada negara-negara lain dalam melawan pandemi COVID-19. "Kami belum memiliki jawaban tentang ini," tambah Solberg.

Sejauh ini Norwegia telah mengonfirmasi 7.995 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 209 kasus meninggal dunia.