Bagikan:

JAKARTA - Ilmuwan masih terus meneliti bagaimana virus corona baru atau COVID-19 bisa menyebar antar manusia. Selama ini virus telah terdeteksi berada dalam air liur, urine, dan feses manusia. Penelitian terbaru, menemukan virus corona dapat bertahan dalam air mani. Lantas apakah virus ini bisa menyebar lewat hubungan seks? 

Diberitakan The New York Times, fakta terbaru itu berasal dari peneliti di China. Mereka menguji air mani dari 38 pasien di Rumah Sakit (RS) Kota Shangqiu, Henan. Semua subjek diambil dari orang yang positif corona dan berusia antara 15 sampai 59 tahun.

Hasilnya, peneliti mendeteksi ada sekitar 16 persen materi genetik virus corona pada enam pasien. Sementara empat pasien yang air maninya teridentifikasi positif berada pada tahap infeksi akut, kata Dokter Weiguo Zhao dari Pusat Medis Kedelapan RS Umum Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di Beijing dan Dokter Shixi Zhang dari RS Kota Shangqiu.

Sedangkan dua orang lagi sedang dalam pemulihan. Ketika diuji, salah satu pasien bahkan sudah 16 hari sejak pertama kali menunjukkan gejala COVID-19.

COVID-19 bisa menular lewat seks?

Sejak awal wabah, para ahli kesehatan masyarakat sudah mewanti-wanti, virus corona bisa menular melalui ciuman. Namun mereka tidak percaya virus itu bisa menular secara seksual. 

Untungnya penelitian terbaru tidak bertentangan dengan hal tersebut. Penelitian yang diterbitkan pada Kamis oleh JAMA Network Open, sebuah jurnal medis bebas akses. Penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa virus corona dapat ditularkan lewat aktivitas seks.

Meskipun ada air mani yang dinyatakan positif corona, menurut Profesor Mikrobiologi, Imunologi dan Pediatri dari Universitas Iowa, Stanley Perlman, bukan berarti ada virus yang bisa menular. "Ini temuan yang menarik, namun harus dikonfirmasi bahwa ada virus yang menular," katanya kepada New York Times

Parlman menjelaskan virus corona ini tidak seperti Zika yang dibawa dalam darah. Corona itu menginfeksi orang lewat jalur oral atau pernafasan. 

Sampai saat ini belum ada bukti bahwa seseorang terinfeksi melalui kontak seksual. Namun penuluran ketika berhubungan seks sangat mungkin terjadi tapi dengan cara biasa yakni lewat droplets atau tetesan air liur orang yang terinfeksi COVID-19.