HIV, Penyakit Infeksi Menular Seksual yang Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh
Ilustrasi Penyakit HIV (Anna Shvets/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - HIV adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Banyak orang mengira HIV dan AIDS adalah satu kesatuan. Nyatanya, HIV dan AIDS adalah dua kondisi berbeda. 

Dikutip dari Mayo Clinic, Kamis, 11 Februari, virus HIV menyerang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh, yaitu sel CD4 yang menjadi bagian penting dalam tubuh manusia yang melawan infeksi.

Sedangkan AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome merupakan perkembangan infeksi HIV stadium 3. Jika seorang penderita HIV tidak mendapatkan penanganan dan pengobatan sedini mungkin, maka ada kemungkinan orang tersebut akan menderita AIDS. 

Penularan penyakit HIV bisa terjadi melalui empat cara, yakni:

Transfusi darah

Penyakit HIV dapat ditularkan melalui cairan tertentu dalam tubuh, seperti air mani, cairan vagina, cairan dubur, ASI, dan darah. HIV yang ditularkan melalui transfusi darah terjadi ketika seseorang menerima darah donor dari penderita HIV. Seseorang juga bisa terjangkit HIV jika cairan dalam tubuh penderita HIV masuk ke dalam aliran darah, selaput lendir, atau luka terbuka dalam tubuhnya. 

Melakukan hubungan seks

Cara penularan HIV selanjutnya yaitu melalui hubungan seks, baik secara oral maupun anal. Penularan melalui seks oral hanya terjadi saat ada luka terbuka di mulut si penderita, seperti gusi berdarah maupun sariawan. 

Jarum suntik

Berbagi jarum suntik dengan penderita HIV adalah cara yang paling umum dan dapat menyebabkan seseorang tertular virus ini. Misalnya, penggunaan jarum saat membuat tato ataupun penggunaan zat narkotika.

Penularan dari ibu ke anak

Infeksi juga dapat ditularkan dari ibu hamil yang positif HIV ke janin dalam kandungan. Hal ini terjadi karena darah sang ibu akan terpapar langsung ke anaknya. Ibu menyusui yang positif HIV pun dapat menularkan penyakit tersebut pada sang anak melalui ASI.

Penderita HIV akan selamanya hidup dengan virus HIV dalam tubuhnya. Oleh karena itu, penderita HIV harus melakukan pengobatan seumur hidup. Pengobatan yang dilakukan pun bertujuan untuk menekan laju perkembangan virus dalam tubuh, bukan menghilangkan. Hingga saat ini belum ada pengobatan yang benar-benar bisa menghilangkan virus HIV dari dalam tubuh.

Obat-obatan yang diberikan pada penderita HIV adalah antiretroviral atau ARV. Namun, seiring berjalannya waktu virus HIV menjadi kebal terhadap satu golongan ARV. Untuk itu, para peneliti mengombinasikan ARV menjadi lima golongan dan diberikan pada penderita sesuai dengan tingkatan gejala yang dirasakan.

Jika satu kombinasi ARV dirasa tidak berhasil, maka penderita harus segera konsultasi dengan tim medis untuk menggantinya ke kombinasi ARV lain.

Agar anda dapat terhindar dari penularan penyakit ini, Anda bisa menghindari seks bebas, jangan menggunakan jarum suntik secara bergantian, gunakan kondom saat berhubungan intim, menutup segala jenis luka terbuka, dan melakukan vaksin hepatitis A dan hepatitis B.

Selain itu, perubahan gaya hidup ke yang lebih sehat juga dapat membantu meningkatkan kesehatan Anda.