Ciri-Ciri HIV pada Wanita, Waspada Jika Merasa Gejala di Area Vagina
Ciri-ciri HIV pada wanita (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - HIV merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyerang pria maupun wanita, sehingga perlu diwaspadai oleh setiap orang. Penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus ini melemahkan sistem imun tubuh hingga berisiko pada AIDS. Lantas apa ciri-ciri HIV pada wanita yang perlu diketahui?

Penyakit HIV bisa menular melalui hubungan seks vagina dan anak, transfusi darah, dan jarum suntik. Terkadang wanita tidak menyadari ketika dirinya mengalami penyakit HIV, lantaran tidak tahu gejala-gejalanya. Jika penyakit HIV terlambat ditangani maka bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih parah, yaitu berkembang menjadi AIDS. 

Gejala HIV pada wanita sebenarnya tidak jauh berbeda dengan HIV pada pria. Namun terdapat beberapa gejala penyakit ini yang hanya dialami oleh kaum hawa. Itulah mengapa penting untuk mengetahui ciri-ciri HIV pada wanita supaya bisa melakukan antisipasi dan penanganan yang tepat. 

Ciri-Ciri HIV pada Wanita

Gejala HIV dari satu wanita dengan wanita lainnya mungkin tidak sama, menyesuaikan kondisi dan tahapan infeksinya. Gejala atau tanda-tanda HIV tahap awal umumnya akan dirasakan pada 2-6 minggu setelah terkena infeksi. Pada tahap ini wanita yang terjangkit HIV mungkin belum sadar kalau dirinya mengalami infeksi HIV. 

Wanita penderita HIV biasanya baru merasakan gejala yang muncul ketika infeksi memasuki tahap lanjut. Berikut ini ciri-ciri HIV pada wanita yang penting untuk diketahui:

Infeksi Vagina Berulang

Salah satu tanda HIV pada wanita adalah terjadinya infeksi vagina berulang. Gangguan reproduksi ini disebabkan oleh kandidiasis vagina. Meski kondisi ini bisa dialami oleh semua wanita, namun infeksi vagina pada wanita yang terjangkit HIV biasanya akan mudah kambuh dan sulit diobati. Kondisi tersebut menandakan sistem kekebalan tubuh mulai menurun atau melemah.

Berikut ini beberapa gejala yang bisa biasanya ditimbulkan karena Infeksi vagina:

  • Rasa gatal dan muncul ruam di vagina
  • Keputihan dengan tekstur tebal dan warna putih
  • Terasa nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seks
  • Sensasi perih di area vagina

Gangguan A

Gangguan menstruasi juga bisa gejala penyakit HIV pada wanita. Sejumah penelitian menyebutkan bahwa gangguan menstruasi banyak dialami oleh wanita yang terinfeksi HIV, khususnya ketika infeksi HIV sudah memasuki tahap lanjut.

Gangguan menstruasi yang terjadi pada wanita bisa berupa siklus haid tidak teratur, munculnya keluhan PMS lebih berat, hingga darah haid keluar lebih banyak atau lebih sedikit. Namun gangguan menstruasi baru perlu dicurigai lebih lanjut jika kemunculannya disertai tanda-tanda HIV lain.

Nyeri Perut Bagian Bawah atau Panggul

Kondisi lainnya yang bisa mengindikasikan penyakit HIV pada wanita adalah nyeri di panggul atau perut bagian bawah. Radang panggul disebabkan karena infeksi pada rahim, indung telur, atau tuba fallopi. Keluhan radang panggul pada wanita pengidap HIV biasanya akan sering kambuh dan lebih sulit diobati.

Selain nyeri di perut, ada beberapa gejala radang panggul lain yang perlu diwaspadai. Gejala-gejala tersebut di antaranya keputihan dengan aroma tidak sedap, gangguan menstruasi, nyeri ketika berhubungan seks atau buang air kecil, hingga demam

Rentan Sakit atau Terkena Infeksi

Wanita yang mengidap HIV biasanya juga memiliki ciri-ciri rentan sakit atau terkena infeksi. Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dan membuat penderitanya lebih lemah atau mudah diserang penyakit. 

Berikut ini beberapa gejala yang mungkin dialami wanita penderita HIV ketika sterserang infeksi:

  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Batuk lama, sulit sembuh, atau kerap kambuh
  • Berkeringat di malam hari
  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Diare kronis
  • Nyeri otot
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sariawan di vagina, lidah, atau mulut
  • Ruam
  • Infeksi jamur kandidiasis di dalam mulut
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Apabila wanita pengidap HIV mengalami gejala-gejala di atas yang berlangsung cukup lama, kemungkinan infeksi HIV sudah berkembang menjadi AIDS. Ketika daya tahan tubuh melemah atau turun drastis, beberapa penyakit lain mungkin akan mengikuti, seperti pneumonia, tuberkulosis, meningitis, dan toksoplasmosis.

Demikianlah ciri-ciri HIV pada wanita yang perlu dipahami oleh kaum hawa sebagai edukasi untuk menjaga kesehatan. Supaya tidak terkena infeksi HIV, para wanita maupun pria perlu menjaga gaya hidup sehat. Baca juga mengenal KB Implan serta kelebihan dan kekurangannya. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.