JAKARTA - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dinyatakan positif terinfeksi COVID-19, setelah hasil tes yang dilaluinya selang dua hari menerima dosis pertama vaksin COVID-19.
Pernyataan ini disampaikan oleh Pemerintah Pakistan, Sabtu 20 Maret. Kendati demikian, hal ini diharapkan tidak menjadi penghambat warga Pakistan untuk menerima vaksinasi COVID-19.
Peluncuran vaksinasi Pakistan telah ditanggapi dengan keraguan luas terhadap vaksin. Dan, tes positif Perdana Menteri Khan dapat menjadi kemunduran dalam upaya inokulasi massal di negara berpenduduk 220 juta orang itu, kata para ahli kesehatan, melansir Reuters.
Menteri Kesehatan Pakistan Faisal Sultan melalui Twitter-nya mengunggah, Perdana Menteri Khan melakukan isolasi mandiri di rumah. Sementara, seorang asisten dekat mengungkapkan, Khanmengalami batuk ringan dan demam. Sementara, Pembantu Seniornya menekankan, Khan kemungkinan terinfeksi sebelum divaksin pada Hari Kamis 18 Maret.
Meskipun tidak jelas vaksin mana yang diberikan perdana menteri, vaksin yang diproduksi oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) adalah satu-satunya yang tersedia di Pakistan.
"Khan menyatakan keprihatinan setelah hasil tes positifnya yang dapat menghalangi orang biasa untuk divaksinasi, kata penasihatnya Shahbaz Gill kepada televisi lokal.
Asad Umar, menteri yang bertanggung jawab atas penanganan COVID-19 di negara itu, mengatakan dalam cuitannya di Twitter, kalau Ia yakin Khan telah terinfeksi sebelum vaksinasi."
"Jadi mohon lakukan vaksinasi," tambah Umar.
Keragu-raguan vaksin adalah hal biasa di Pakistan. Sebab, negara itu menjadi salah satu dari dua negara di dunia yang mengalami endemik polio, lantaran juga menentang vaksin polio.
BACA JUGA:
Hasil positif yang dialami Khan, terjadi saat kasus infeksi baru meningkat pesat, sementara keraguan terhadap vaksin COVID-19 lansiran China juga tinggi dalam jejak pendapat yang dilakukan di kalangan petugas kesehatan.
Pemerintah Pakistan mengumumkan, dengan penambahan 3.876 kasus positif pada Jumat-Sabtu, jumlah tertinggi sejak Juli 2020, menjadikan kasus positif di Pakistan melampaui 620 ribu kasus. Sementara, angka kematian akibat COVID-19 di negara itu mencapai 13.799 orang.