Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendapat dosis pertama vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama oleh Pfizer dan BioNTech, saat negara itu memulai program inokulasi sehari lebih awal dari jadwal.

Hingga 4 juta warga Australia diperkirakan akan menerima vaksin COVID-19 secara sukarela pada Maret, dengan Morrison dan Paul Kelly, kepala petugas medis negara itu, di antara sekelompok kecil warga Australia yang menerima vaksinasi pertama.

"Kami di sini membuat beberapa poin yang sangat penting [...] bahwa vaksin itu aman dan penting, dan kita harus memulai dengan mereka yang paling rentan di garis depan," kata Morrison beberapa saat sebelum kamera menangkap gambarnya sebagai orang pertama yang disuntik vaksin di sebuah pusat medis di Sydney, dilansir Antara, Minggu, 21 Februari.

Dosis inokulasi Pfizer, yang perlu disimpan pada suhu di bawah titik beku, masih didistribusikan ke 16 pusat vaksin di seluruh Australia sebagai persiapan untuk peluncuran vaksin yang lebih luas pada Senin, 22 Februari.

Sejumlah kecil lansia Australia di Castle Hill Medical Centre di bagian barat Sydney, staf perawatan lansia, dan perawat serta pekerja garis depan termasuk di antara kelompok yang disuntik pada Minggu, kata para pejabat.

Masih menurut pejabat setempat, Australia mencatat hari kedua tanpa satu pun penularan baru COVID-19 di antara masyarakatnya.

Sebagian besar penduduk Australia akan disuntik dengan vaksin AstraZeneca pada akhir Oktober.

Namun pada Sabtu, 20 Februari, ribuan orang menghadiri unjuk rasa anti vaksin di kota-kota besar Australia untuk memprotes apa yang mereka yakini sebagai vaksinasi wajib.

Australia telah melaporkan hanya di bawah 29.000 kasus COVID-19 dan 909 kematian sejak Maret 2020. Negara ini berada di peringkat 10 besar dalam indeks kinerja COVID-19.