Prioritaskan Pekerja Migran dan Pelajar, Australia Tidak akan Buka Perbatasannya untuk Turis Asing Sampai Tahun Depan
Ilustrasi Australia. (Wikimedia Commons/Adam.J.W.C)

Bagikan:

JAKARTA - Australia memutuskan untuk memrioritaskan kembalinya migran terampil dan pelajar, dengan tidak akan membuka perbatasannya untuk wisatawan asing hingga tahun depan, sebut Perdana Menteri Australia.

PM Scott Morrison mengatakan, Australia diperkirakan akan mencapai tolok ukur vaksinasi COVID-19 pada Hari Selasa, di mana negara itu dapat mulai membuka diri, yakni mencapai 80 persen dari populasi berusia 16 tahun ke atas telah menerima dua dosis vaksin.

Pekan lalu, ia menguraikan rencana untuk mengizinkan warga negara yang divaksinasi dan penduduk tetap, untuk terbang ke luar negeri mulai November untuk pertama kalinya sejak larangan perjalanan yang sangat keras mulai berlaku pada Maret tahun lalu.

Tetapi, PM Scott Morrison mengatakan setelah warga Australia, prioritas berikutnya adalah migran terampil dan pelajar internasional yang memasuki Australia sebelum turis.

Imigrasi Australia berada pada titik terendah sejak Perang Dunia II karena pembatasan pandemi.

Pandemi ini juga berdampak buruk pada universitas-universitas Australia yang sangat bergantung pada biaya yang dibayarkan oleh mahasiswa internasional. Sektor pendidikan khawatir, siswa akan mendaftar di negara lain kecuali Australia segera membuka perbatasannya untuk mereka.

"Prioritas berikutnya adalah migran terampil yang sangat penting bagi negara dan yang sudah menerima vaksin COVID-19 dua dosis, serta siswa yang datang dan kembali ke Australia untuk studi mereka," ujar PM Morrison kepada televisi Seven Network, sepertmu mengutip CNA 5 Oktober.

"Kami akan mendapatkan pengunjung internasional juga, saya percaya tahun depan," tambah PM Morrison.

Dewan Ekspor Pariwisata Australia, yang mewakili sektor yang menghasilkan 45 miliar dolar Australia atau setara 33 miliar dolar Amerika Serikat per tahun dari turis internasional sebelum pandemi, ingin pengunjung internasional kembali pada Bulan Maret.

Diketahui, Negeri Kangguru berlomba untuk memberikan vaksin COVID-19 untuk warga, saat wabah varian Delta yang lebih menular yang dimulai di Sydney pada Bulan Juni terus menyebar.

New South Wales mengungguli negara bagian lain dalam tingkat vaksinasi COVID-19, dengan Bandara Sydney diharapkan menjadi yang pertama dibuka kembali untuk pelancong yang divaksinasi.