Varian Delta Menyebar ke Luar Kota Auckland Selandia Baru, PM Ardern Berlakukan <i>Lockdown</i> 5 Hari
Ilustrasi (Foto: Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Penyebaran COVID-19 varian Delta di Selandia Baru telah menyebar ke luar kota terbesar, Auckland, dan mendorong Perdana Menteri Jacinda Ardern memberlakukan penguncian di beberapa wilayah lagi. 

Pada Minggu, 3 Oktober hari ini, terdapat 32 kasus virus corona yang tercatat di Auckland. Kota tersebut telah berada dalam penguncian atau lockdown sejak pertengahan Agustus.

Sementara itu, dua kasus ditemukan di daerah Waikato, yang berjarak sekitar 147 kilometer di selatan Auckland. Ardern mengatakan bahwa penguncian selama lima hari akan diberlakukan di sebagian dari kawasan itu.

Dilansir dari Reuters via Antara, PM Ardern menyebutkan, pemerintah pada Senin besok akan mengambil keputusan terkait apakah penguncian di Auckland akan berlanjut. Sebelumnya pada pertengahan Agustus, Ardern, memberlakukan penguncian yang tadinya dimaksudkan berlangsung "singkat dan ketat" di seluruh negeri untuk menghadang penyebaran di Auckland, yang jumlah kasusnya kini tercatat sebanyak 1.328.

Namun, saat kota-kota lain di negara itu telah kembali ke kehidupan normal, kota di Pulau Utara itu tetap berada di bawah penguncian.

"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menjaga agar penyebaran kasus tak keluar dari Auckland, dan mengatasi penyebaran itu dari sana," kata Ardern.

Selandia Baru merupakan salah satu dari segelintir negara yang berhasil menekan penyebaran COVID-19 hingga jumlah kasus mencapai nol tahun lalu, dan hingga Agustus bertahan tanpa kemunculan kasus virus tersebut.

Namun, kesulitan dalam membasmi varian Delta telah membuat strategi Ardern dipertanyakan.

Di tengah tekanan yang meningkat, Ardern mengatakan bahwa strategi yang dia jalankan sebetulnya tak pernah menargetkan kasus mencapai angka nol, melainkan pada upaya melawan virus dengan agresif.

Dia mengatakan bahwa penguncian ketat dapat diakhiri jika 90 persen dari populasi yang memenuhi syarat telah menerima vaksinasi. Sementara saat ini, target tersebut baru mencapai 46 persen.

Menteri Tanggap COVID-19 Chris Hipkins pada Minggu mengatakan, mulai 1 November vaksinasi penuh akan menjadi persyaratan bagi mereka yang tiba di Selandia Baru dan yang bukan merupakan penduduk negara tersebut, mulai 1 November.

Adapun maskapai Air New Zealand mengatakan pada Minggu akan mewajibkan para penumpang penerbangan internasional untuk telah menerima vaksinasi COVID-19 lengkap.

"Kita memiliki pendekatan terhadap COVID dalam pandangan kita, dan di tangan kita," kata Ardern pada Minggu.

"Jadi saat kita semua melihat ke depan dan berpikir tentang musim panas, dan rencana-rencana yang kita buat, pastikan bahwa langkah pertama adalah vaksin. Inilah yang akan membuat semua rencana musim panas itu jadi memungkinkan.