Norwegia dan Pfizer Teliti Kasus Kematian 23 Pasien Usai Menerima Vaksin COVID-19
Ilustrasi vaksin. (Steven Cornfield/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Tim dokter di Norwegia tengah menyelidiki kematian 23 pasien lanjut usia, setelah menerima suntikan vaksin COVID-19 lansiran Pfizer/BioNTech. Ini dilakukan untuk mencari kemungkinan reaksi fatal pada beberapa pasien yang lemah.

Menyusul kejadian ini, Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia memperbarui panduan vaksinasi COVID-19, dengan saran yang lebih rinci untuk pemberian vaksin bagi orang tua yang lemah atau sakit parah. Termasuk di dalamnya mempertimbangkan besar efek samping atau manfaat yang akan diterima dari vaksin

Hingga Kamis pekan lalu, Norwegia sudah memberikan vaksin dosis pertama untuk 42 ribu warganya. Orang tua dan penghuni panti jompo yang berisiko tinggi tertular, mendapat kesempatan vaksinasi terlebih dahulu, seperti melansir CNN.

"Oleh karena itu, kematian yang mendekati waktu [dari] vaksinasi dapat terjadi. Di Norwegia, rata-rata 400 orang meninggal setiap minggu di panti jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang," kata Badan Obat Norwegia (NOMA) dalam sebuah pernyataan.

Institut Kesehatan Masyarakat Nasional bersama Badan Obat Norwegia pun sudah menyelidiki 13 dari 23 kematian yang dilaporkan. Menurut Kepala Dokter Badan Pengobatan Norwegia Sigurd Hortemo, hasil penyelidikan menunjukkan, reaksi merugikan yang umum terhadap vaksin mRNA, seperti demam dan mual, mungkin berkontribusi terhadap hasil fatal pada beberapa pasien yang lemah.

ilustrasi vaksin
Ilustrasi penelitian. (Trnava University/Unsplash)

"Kami tidak dapat mengesampingkan bahwa reaksi merugikan terhadap vaksin yang terjadi dalam hari-hari pertama setelah vaksinasi (seperti demam dan mual) dapat menyebabkan perjalanan yang lebih serius dan hasil yang fatal pada pasien dengan penyakit dasar yang parah," katanya.

Pihak Pfizer sendiri dalam keterangannya kepada CNN mengungkapkan, sudah mengetahui kematian yang dilaporkan ini dan ikut berbelasungkawa terhadap keluarga yang berduka. Selain itu, pfizer dan NOMA bekerja sama untuk mengumpulkan informasi yang relevan.

"Pihak berwenang Norwegia telah memprioritaskan imunisasi penduduk di panti jompo. Kebanyakan dari mereka sangat lanjut usia dengan kondisi medis yang mendasar dan beberapa yang sakit parah. NOMA mengatakan, jumlah insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan dan sesuai dengan ekspektasi," kata Pfizer dalam sebuah pernyataan.