JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, melantik mantan Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Senin, 19 Januari.
Saat baru dilantik, Anies langsung menaruh "beban" di pundak Marullah. Sebagai PNS nomor satu di Jakarta, Marullah harus mampu memegang dan menjembatani koordinasi dari Gubernur-Wakil Gubernur DKI kepada jajaran Pemprov DKI terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Kepada Sekda yang baru dilantik, kita masih dihadapkan dengan situasi krisis kesehatan karena COVID-19. Sekda diminta bisa memastikan koordinasi lintas lembaga pemerintahan di DKI Jakarta berjalan dengan baik,” kata Anies dalam pelantikan tersebut, Senin, 18 Januari.
Kemudian, Marullah juga diminta mengoordinasikan jajarannya dalam upaya mengembalikan kondisi kesehatan-perekonomian yang melemah agar kondisi sosial warga Jakarta bisa berjalan dinamis pada hari-hari ke depan.
Anies juga menekankan, Pemprov DKI sedang mengejar target semua terkait pembangunan yang sudah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun dalam Kegiatan Sekretaris Daerah (KSD).
“Maupun di semua arahan-arahan yang terkait dengan pembangunan harus dijalankan dengan sebaik-baiknya dan dalam tempo sesuai dengan rencana, di sisi lain harus membangun suasana kerja suasana yang kolaboratif," ujar Anies.
Marullah menegaskan, akan menjalani semua arahan Anies terkait penanganan pandemi, termasuk krisis kesehatan hingga ekonomi.
Dia mengaku akan memaksimalkan proses vaksinasi di DKI yang mulai dilakukan oleh sejumlah tokoh dan kalangan tenaga kesehatan pada tahap pertama, hingga proses vaksinasi kepada masyarakat.
"Sekarang ini sudah sangat gawat sekali di Jakarta. Tentu kita akan memaksimalkan penanganannya, terutama terkait vaksin. Jakarta sudah mulai. Mudah-mudahan, dengan dukungan masyarakat yang baik akan meminimalisir masalah," tutur Marullah.
BACA JUGA:
Seleksi Sekda DKI hingga Marullah dipilih Jokowi
Marullah mengikuti tes seleksi Sekda DKI yang digelar oleh panitia seleksi Pemprov DKI, bersama 18 calon lain yang lolos dalam seleksi administrasi pada awal November 2020.
Mereka akan menggantikan mantan Sekda DKI, Saefullah yang meninggal dunia pada 16 September 2020.
Empat pejabat DKI dan empat ASN dari luar DKI dinyatakan tidak lolos di tahap berikutnya. Sehingga, ada 10 ASN yang mengikuti tes asesmen kompetensi dan wawancara.
Sampai akhirnya, seleksi meloloskan tiga nama calon Sekda DKI dengan nilai rangkaian tes tertinggi, yakni Marullah, Sri Haryati yang tengah menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI, dan Sigit Wijatmoko sebagai Wali Kota Jakarta Utara.
Marullah diketahui meraih nilai tertinggi dalam tahapan seleksi Sekda DKI Jakarta. Dalam tes asesmen kompetensi, Marullah meraih nilai 82,22 dan mendapatkan bobot sebesar 20,56 persen.
Anies lalu mengirimkan tiga nama ini untuk diserahkan kepada Presiden Jokowi, lewat Kementerian Dalam Negeri. Waktu berselang, Jokowi akhirnya memilih Marullah sebagai Sekda DKI lewat keputusan presiden (keppres).
Profil Marullah
Marullah lahir di Jakarta pada 1965. Ia manamatkan pendidikan hingga jenjang magister, yakni S2 Hukum Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Marullah mengawali karier sebagai PNS DKI sebagai staf Biro Bina Mental dan Spiritual DKI Jakarta pada tahun 1996. Beberapa tahun kemudian, ia diangkat menjadi pejabat eselon II sebagai Kepala Biro Pendidikan dan Mental DKI.
Selanjutnya, Jokowi, ketika menjadi Gubernur DKI, mengangkat Marullah sebagai Asisten Deputi Gubernur DKI Bidang Pariwisata.
Jabatannya berlanjut sebagai Asisten Deputi Gubernur DKI Bidang Pengendalian Kependudukan. Sampai pada tahun 2018, ia dangkat sebagai Wali Kota Jakarta Selatan.