Bagikan:

JAKARTA - Empat puluh dua asosiasi dan serikat dagang Jerman yang mewakili lebih dari 140.000 penulis dan pelaku pada  Rabu 19 April mendesak Uni Eropa untuk memperkuat aturan kecerdasan buatan (AI) terkait dengan hak cipta mereka, karena mereka mengidentifikasi ancaman dari ChatGPT.

Serikat dagang untuk sektor kreatif Verdi dan DGB dan asosiasi untuk fotografer, desainer, jurnalis, dan ilustrator menyampaikan kekhawatiran mereka dalam sebuah surat kepada Komisi Eropa, Dewan Eropa, dan anggota parlemen UE.

Surat tersebut menyoroti kekhawatiran yang semakin meningkat tentang kecerdasan buatan generatif (AI) seperti ChatGPT yang dapat meniru manusia dan menciptakan teks dan gambar berdasarkan input.

"Penggunaan bahan pelatihan yang dilindungi tanpa izin, pengolahannya yang tidak transparan, dan substitusi sumber oleh output AI generatif yang dapat diperkirakan, menimbulkan pertanyaan mendasar tentang akuntabilitas, tanggung jawab dan penggantian biaya yang harus diatasi sebelum kerusakan tak terbalik terjadi," kata surat tersebut yang dilihat oleh Reuters.

"AI generatif harus menjadi pusat dari regulasi pasar AI yang bermakna," kata surat tersebut.

Komisi Eropa, yang tahun lalu mengusulkan aturan AI,  dalam beberapa bulan akan mendiskusikan detail akhir dengan anggota parlemen UE dan negara-negara anggota sebelum aturan tersebut menjadi undang-undang.

Asosiasi dan serikat dagang tersebut meminta aturan tersebut diperkuat untuk mengatur AI generatif di seluruh siklus produk, terutama pada penyedia model dasar.

Mereka juga meminta penyedia teknologi tersebut bertanggung jawab atas semua konten yang dihasilkan dan disebarkan oleh AI, terutama untuk pelanggaran hak pribadi dan hak cipta, informasi yang salah atau diskriminasi.

Surat tersebut mengatakan penyedia model dasar seperti Microsoft, Google milik Alphabet , Amazon , dan Meta Platforms   tidak boleh diizinkan untuk mengoperasikan layanan platform pusat untuk mendistribusikan konten digital.