Bagikan:

JAKARTA - Luno, salah satu bursa kripto milik Digital Currency Group, mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan mereka di Singapura, salah satu pasar utama mereka. Hal ini merupakan bagian dari peninjauan ulang rutin atas "strategi dan keberadaan global" perusahaan tersebut, menurut sebuah postingan di blog resmi Luno.

Perusahaan yang berbasis di London itu memberitahu bank sentral dan otoritas regulasi keuangan Singapura bahwa mereka tidak ingin lagi memperoleh izin untuk beroperasi di negara tersebut. Luno  mengatakan bahwa keputusan ini tidak diambil dengan mudah, karena mereka selalu memiliki misi untuk memberdayakan pengguna kripto. Kendati begitu, Luno menyebutkan bahwa mereka percaya bahwa Singapura masih memiliki potensi untuk menjadi inovator dalam teknologi keuangan.

Dilansir Blockworks, Luno sebelumnya telah memperoleh persetujuan prinsip dari regulator keuangan Singapura pada April 2022, yang memungkinkan mereka untuk menawarkan layanan terkait kripto bagi investor lokal. Namun, perusahaan ini menegaskan bahwa layanan mereka di wilayah lain tidak akan terdampak oleh keputusan ini.

Luno juga memberikan nasihat kepada para pelanggan untuk menarik kripto dan dolar Singapura dari dompet Luno sebelum 19 Juni. Sejumlah perusahaan kripto lain seperti Coinbase dan Binance telah mengajukan atau menunjukkan niat untuk mengajukan lisensi supaya bisa beroperasi di Singapura, yang pada awalnya dianggap sebagai wilayah yang ramah terhadap kripto.

Namun, Singapura kini mengambil sikap yang lebih ketat terhadap industri aset digital setelah beberapa kegagalan kripto terkait dengan negara tersebut. Otoritas pengawas keuangan Singapura juga mempertimbangkan untuk membatasi partisipasi ritel dalam kripto dan menetapkan aturan pada penggunaan leverage.

Sebaliknya, Hong Kong sedang bersiap untuk menjadi pusat aset digital meskipun China daratan memiliki sikap yang melarang terhadap industri tersebut. Luno sendiri didirikan pada tahun 2013 dan pernah memiliki kantor regional di Singapura dan Cape Town. Meskipun kini mereka meninggalkan Singapura, bursa kripto ini justru sedang memperluas layanannya di Afrika Selatan.

Digital Currency Group yang dipimpin oleh Barry Silbert mengakuisisi Luno pada September 2020. DCG juga memiliki Grayscale, CoinDesk, Genesis, dan Foundry, serta berpartisipasi dalam putaran pendanaan awal Luno pada tahun 2014. Namun, DCG sempat mengalami krisis pada awal tahun ini ketika broker kripto Genesis membekukan penarikan dana pelanggan dan mengajukan kebangkrutan pada bulan Januari.