Bagikan:

JAKARTA – Salah satu bursa kripto terkemuka, Huobi Global telah beroperasi sejak 2013. Huobi memiliki lebih dari 45 juta pengguna platform dari berbagai negara. Baru-baru ini, Huobi mengalami kendala beroperasi di Malaysia.

Pemerintah Malaysia menuding pertukaran kripto Huobi dan CEO Leon Li telah menjalankan layanan kriptonya tanpa izin di negara tersebut. Hal ini membuat otoritas keuangan Suruhanjaya Sekuriti Malaysia (SC) mengeluarkan perintah supaya Huobi menyetop operasinya di Malaysia.

Tidak hanya itu, Suruhanjaya Sekuriti Malaysia juga memerintahkan Huobi untuk menonaktifkan situs web resmi dan aplikasi selulernya di Malaysia mulai hari ini. Ini merupakan tindakan keras Malaysia terhadap perusahaan kripto Huobi Global Limited.

Tidak berhenti sampai di situ, regulator Malaysia itu bahkan memerintahkan CEO Huobi, Leon Li, supaya bursa kripto tidak menampilkan iklan melalui platform manapun terkait Huobi kepada investor dalam negeri.

"Keputusan ini diambil setelah adanya kekhawatiran terkait kepatuhan platform ini terkait persyaratan regulasi lokal dan kepentingan perlindungan investor. Suruhanjaya Sekuriti Malaysia melihat pelanggaran ini sebagai masalah serius, karena menjalankan DAX tanpa mendapatkan registrasi SC sebagai Recognised Market Operator (RMO) adalah pelanggaran menurut Pasal 7(1) Undang-Undang Pasar Modal dan Jasa 2007," demikian disampaikan pihak SC Malaysia, dikutip dari Coincu.

Imbas dari keputusan tersebut, regulator Malaysia itu meminta investor lokal untuk menarik dana dan menutup akun mereka dari platform perdagangan kripto Huobi. Regulator mengarahkan warganya untuk menggunakan bursa kripto yang telah terdaftar, seperti Luno Malaysia, Tokenize Technology, MX Global, dan SINEGY DAX.

Dengan begitu, bursa kripto Huobi termasuk ke dalam daftar bursa terpusat atau centralized exchange (CEX) yang dilarang mengoperasikan layanannya di negeri Jiran. Regulator Malaysia menekankan investor lokal untuk “berhati-hati dalam memilih platform investasi dan selalu melakukan penelitian sebelum mengambil keputusan investasi.”