Bagikan:

JAKARTA - Saat raksasa-raksasa teknologi di seluruh dunia bekerja untuk mewujudkan ide memiliki kecerdasan buatan (AI) generatif untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari, beberapa orang percaya bahwa risiko teknologi baru itu mengamuk tetap dekat. Mengingat kemungkinan ini, pimpinan Tesla dan Twitter, Elon Musk, mengingatkan orang-orang akan potensi AI untuk menghancurkan peradaban.

Pada 15 Maret, rencana Musk untuk membuat startup AI baru muncul setelah pengusaha itu dilaporkan telah mengumpulkan tim peneliti dan insinyur AI. Namun, Musk terus menyoroti potensi destruktif AI - sama seperti teknologi lainnya - jika jatuh ke tangan yang salah atau dikembangkan dengan niat buruk.

Menurut Musk, AI bisa berbahaya. Dalam wawancara dengan FOX, ia mengatakan bahwa AI bisa lebih berbahaya daripada desain pesawat yang tidak dikelola dengan baik atau pemeliharaan produksi, misalnya. Sambil mengakui probabilitas rendah, dia menyatakan:

"Namun kecil kemungkinannya, tetapi itu signifikan - memiliki potensi menghancurkan peradaban," ungkap Musk, dalam cuitannya. 

Sementara itu, pengusaha teknologi seperti Bill Gates tetap lebih optimistis tentang AI dan dampak positif yang bisa dibawa pada manusia.

Pada tanggal 13 April, Amazon menjadi raksasa teknologi terbaru yang bergabung dalam perlombaan menciptakan layanan AI. Amazon Bedrock memungkinkan pengguna untuk membangun dan mengukur aplikasi AI generatif.

Menurut sebuah postingan blog yang mengumumkan layanan tersebut, Bedrock memungkinkan pengguna untuk "secara pribadi menyesuaikan model foundation dengan data mereka sendiri, dan dengan mudah mengintegrasikan dan menerapkannya ke dalam aplikasi mereka."