JAKARTA – Pada 1 November lalu, pesawat antariksa Lucy melewati Dinkinesh, batu kecil di sabuk utama asteroid antara Mars dan Jupiter. Dinkinesh menjadi asteroid pertama yang Lucy jumpai.
Saat meluncur melewati Dinkinesh, Lucy ternyata melewati dua asteroid sekaligus, menunjukkan bahwa Dinkinesh merupakan sistem biner. Temuan ini menjadi kabar gembira bagi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Sebelum Lucy bertemu dengan Dinkinesh, tim Lucy sempat mempertanyakan apakah asteroid itu merupakan sistem biner. Pasalnya, instrumen dari Lucy terus melihat kecerahan yang berubah.
Ketika Lucy semakin dekat dengan Dinkinesh, tim mulai menganalisis asteroid tersebut. Gambar awal menunjukkan asteroid yang sudah dibayangkan, yaitu batuan dengan besar 790 meter.
Namun, ketika melewati asteroid pertama, Lucy menemukan asteroid yang lebih kecil. Asteroid ini berukuran sekitar 220 meter. Gambar ini pun menjadi temuan yang luar biasa dari tim Lucy.
BACA JUGA:
“Fakta bahwa ini adalah dua membuatnya semakin menarik. Dalam beberapa hal, asteroid ini terlihat mirip dengan biner asteroid dekat Bumi Didymos dan Dimorphos yang dilihat DART, namun ada beberapa perbedaan yang sangat menarik yang akan kami selidiki,” kata Ilmuwan Proyek Lucy NASA Keith Noll.
Sebagai informasi, Lucy merupakan pesawat yang diluncurkan sejak tahun 2021 untuk melewati setengah lusin asteroid Trojan, batuan yang mengelilingi matahari di orbit Jupiter.
Melihat tujuan ini, Dinkinesh memang bukan bagian dari misi Lucy. Namun, penemuan ini membuktikan bahwa sistem pelacakan terminal Lucy bekerja dengan sangat baik hingga berhasil memotret sistem biner Dinkinesh.