JAKARTA – Pesawat luar angkasa Lucy milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membagikan informasi baru mengenai satelit alami yang mengorbit asteroid Dinkinesh.
Pada 1 November, Lucy bertemu dengan satelit ini pertama kalinya. Temuan ini cukup mengejutkan bagi tim Lucy, tetapi data terbaru lebih mengherankan mereka. Pasalnya, satelit ini tidak bergerak sendiri.
Gambar downlink dari Lucy menunjukkan bahwa satelit Dinkinesh merupakan biner kontak. Artinya, satelit ini terbuat dari dua benda kecil yang saling bersentuhan sehingga dua satelit ini bergerak secara bersamaan.
“Kami selama ini bingung mengenai variasi aneh dalam kecerahan Dinkinesh yang kami lihat saat mendekat, yang memberi kami petunjuk bahwa Dinkinesh mungkin memiliki semacam bulan, tapi kami tidak pernah menduga ada hal seaneh ini,” kata Wakil Proyek Lucy, John Spencer.
Tak hanya Spencer yang dibuat terkejut. Peneliti Utama Proyek Penelitian Lucy, Hal Lebison, juga merasakan hal serupa. Menurutnya, temuan ini begitu membingungkan dan menarik pada saat bersamaan.
BACA JUGA:
“Saya tidak pernah menyangka sistem akan terlihat seperti ini. Secara khusus, saya tidak mengerti mengapa kedua komponen satelit tersebut memiliki ukuran yang serupa. Ini akan menjadi hal yang menyenangkan untuk diketahui oleh komunitas ilmiah,” kata Levison.
Dinkinesh dan satelitnya bukan fokus utama dari Lucy. Pesawat NASA ini diluncurkan untuk mengeksplorasi asteroid lainnya yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, yaitu Trojan Jupiter.
Dinkinesh dan satelitnya merupakan dua dari sebelas asteroid yang akan Lucy jelajahi selama 12 tahun perjalanannya. Rencananya, Lucy akan mengamati asteroid Donaldjohanson pada tahun 2025 dan asteroid Trojan pada tahun 2027.