Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan investor besar di pasar kripto kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, Dogecoin (DOGE) menjadi topik hangat setelah terjadi transaksi bernilai hampir 60 juta dolar AS (sekitar Rp972 miliar) oleh para “whale”—sebutan untuk investor besar yang memiliki aset kripto dalam jumlah besar. Langkah ini memicu spekulasi terkait kemungkinan lonjakan harga DOGE dalam waktu dekat.

Menurut data dari Whale Alert pada Senin 23 Desember, lebih dari 61 juta DOGE, senilai sekitar 23,5 juta dolar AS (Rp380,7 miliar), dipindahkan dari dompet anonim ke platform Robinhood. Tak berhenti di situ, terjadi lagi transaksi senilai 34 juta dolar AS (Rp550,8 miliar). Gerakan masif seperti ini kerap dianggap sebagai sinyal positif, mengindikasikan adanya minat besar dari investor.

Dogecoin sendiri sempat mengalami tren kenaikan dalam beberapa bulan terakhir, meskipun belakangan ini harganya relatif stagnan. Namun, pembelian dalam jumlah besar ini menunjukkan bahwa para whale memilih untuk membeli di harga rendah atau buy the dip daripada menjual aset mereka.

Dampaknya terhadap Harga DOGE

Aktivitas whale ini diyakini dapat membawa perubahan signifikan pada harga Dogecoin. Saat ini, DOGE diperdagangkan di sekitar 0,4 dolar AS (Rp6.480), dengan kenaikan tipis dibandingkan bulan sebelumnya. Beberapa analis memperkirakan bahwa harga DOGE dapat melonjak hingga 0,55 dolar AS (Rp8.910), yang akan menjadi rekor tertinggi sepanjang tahun.

Jika Dogecoin mampu melewati batas ini tanpa koreksi harga besar, ada potensi untuk mencapai harga tertinggi sepanjang masa. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pemegang DOGE lama yang berharap nilai investasinya kembali meningkat.

Meski DOGE menawarkan peluang cuan namun Dogecoin juga dikenal sebagai meme coin yang kurang memiliki utilitas nyata. Ini membuat harga DOGE sangat bergantung pada tren pasar dan hype komunitas. Setelah minat terhadapnya mereda, harganya berisiko turun.