Bagikan:

JAKARTA – Pulihnya pasar kripto dalam beberapa hari terakhir turut membangkitkan para pemain besar. Salah satu whale atau paus yang merupakan entitas pemilik kripto dalam jumlah besar mulai mengaktifkan 5,3 juta DOGE setelah menyimpannya selam 9,8 tahun.

Whale Alert, sebuah platform yang memantau transaksi besar di berbagai blockchain, melaporkan bahwa sebuah alamat Dogecoin yang sudah lama tidak aktif kini mulai diaktifkan lagi. Alamat ini mengirimkan 392.000 DOGE ke alamat lain yang tidak diketahui pada Senin, 30 Oktober 2023.

Alamat ini masih menyimpan 5 juta DOGE, yang bernilai 372 juta dolar AS atau setara Rp5,9 miliar dengan harga DOGE saat ini sebesar Rp1.101 per koin. Data on-chain menunjukkan bahwa alamat ini dibuat pada tahun 2013, ketika Dogecoin baru diluncurkan oleh Billy Markus.

Dengan demikian, alamat ini termasuk salah satu pembeli awal Dogecoin, yang kemungkinan mendapatkan koinnya dengan harga sangat murah. Menurut CoinGecko, Dogecoin mencapai titik terendah sepanjang masa (ATL) sebesar Rp1,13 pada 6 Mei 2015. Sejak itu, DOGE telah naik 97.110%. Jika alamat ini membeli DOGE di harga ATL, maka potensi keuntungannya kemungkinan lebih besar lagi.

Kemunculan whale DOGE ini memicu spekulasi dari berbagai pihak, terutama dari komunitas kripto yang menilai tindakan whale tersebut akan menjual sebagian asetnya dan sudah tidak akan menyimpannya lagi atau HODL. Kendati pandangan ini masuk akal, namun belum jelas kapan paus tersebut akan menjualnya dan bagaimana dampaknya terhadap pasar.

Koin meme Dogecoin sendiri mengalami lonjakan signifikan bersamaan dengan aset kripto lain seiring dengan positifnya para investor terhadap pengajuan Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin. Kabarnya, ETF Bitcoin sedang dalam peninjauan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Proposal ETF Bitcooin itu diajukan oleh sejumlah perusahaan raksasa manajemen investasi terkemuka di dunia seperti BlackRock dan lainnya.