JAKARTA – Rontoknya harga Bitcoin turut menyeret penurunan harga altcoin termasuk koin meme Dogecoin. Analis kripto Nicholas Merten telah memberikan peringatan bahwa Dogecoin (DOGE) kemungkinan belum selesai mengalami koreksi terhadap Bitcoin (BTC).
Dalam pembaruan video terbarunya, Merten menjelaskan bahwa ia melihat Dogecoin masih dalam tren bearish terhadap Bitcoin karena grafik bulanan DOGE/BTC menunjukkan kelemahan yang berlanjut.
"Saya percaya bahwa segala sesuatunya akan naik dan bergerak ke arah yang benar di masa depan. Saya hanya tidak berpikir mereka akan melakukannya. Saya harus mengatakan, jika ini adalah support baru dan yang kita lihat hanyalah pergerakan 22% [naik] pada candle bulanan yang diikuti oleh tiga bulan yang hanya memudarkan kenaikan tersebut tanpa ada tindak lanjut, itu bukanlah pasar bullish," ungkap Merten.
BACA JUGA:
Merten menjelaskan bahwa Dogecoin hanya pantas diperhatikan jika pasangan DOGE/BTC mulai menunjukkan tanda-tanda pergerakan yang positif, seperti yang terjadi pada bulan Juni dan Oktober 2022. Menurutnya, narasi atau cerita di sekitar aset kripto kurang relevan dibandingkan dengan pergerakan harga yang sebenarnya.
Merten memperkirakan bahwa koreksi yang mungkin terjadi bisa mencapai sekitar 90%, sehingga DOGE/BTC bisa mencapai titik terendah di sekitar 0,00000130 BTC atau setara Rp569 per koin. Saat artikel ini ditulis, DOGE/BTC diperdagangkan pada 0.00000218 BTC (sekitar Rp900-an) per DOGE. Menurut data Coingecko, performa harga DOGE mengalami penurunan sekitar 1,3% dalam 24 jam dan 4,2% dalam satu pekan terakhir.